Agats, Jubi – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, Kabupaten Asmat, Papua yang baru dibangun, memiliki 28 ruangan pelayanan kesehatan. Rumah sakit tersebut merupakan fasilitas pertama di Agats, ibu kota Kabupaten Asmat yang dibangun dengan konstruksi beton.
Rumah sakit baru ini dibangun di lahan seluas 10 hektare di Jalan Jokowi, tepatnya di samping kantor DPRD Kabupaten Asmat di Agats.
Direktur RSUD Agats, dr Yenny Yokung Young kepada Jubi di Agats, Selasa (27/9/2022), menyatakan puluhan ruang pelayanan di rumah sakit baru Agats di antaranya ruang IGD, ruang rawat inap kelas I dan II, bangsal dewasa pria dan wanita, bangsal anak, ruangan bedah pria, ruang isolasi, ICU, nifas, NICU, ruang bersalin, ruang gizi, ruang laundri, ruang rawat jalan, apotek, laboratorium, radiologi dan kamar jenazah.
“Ada juga ruangan Central Sterile Supply Departement (CSSD) atau unit yang bertanggung jawab untuk pencucian dan distribusi alat yang telah disterilkan di rumah sakit. Ada juga ruang Unit Transfusi Darah (UTD), ruang obat, dan ruang instalasi pemeliharaan sarana prasarana rumah sakit,” kata Young.
Rumah sakit baru tipe D tersebut dapat menampung 150 pasien. Selain itu memiliki gedung insinetator atau ruang pembakaran sampah, tempat penampungan air, garasi kendaraan ambulans dan pengunjung, ruang generator, kantor dan pos pengamanan.
“Juga ada ruang gas medic yang berfungsi untuk pengisian oksigen. Lalu ada tempat pengelolaan limbah kering dan cair. Rata-rata fasilitas yang ada di sini sesuai standar, seperti di rumah sakit besar lainnya,” kata dia.
Young menyebut luas keseluruhan lahan rumah sakit baru itu 10 hektare, dan yang dimanfaatkan untuk pembangunan gedung dan fasilitas rumah sakit seluas 5 hektare. Ke depan, pemerintah daerah setempat berencana untuk mengembangkan lagi rumah sakit tersebut, sehingga pelayanan benar-benar lebih efektif.
“Terkait pengolahan limbah, sudah ada tempat pengolahan tersendiri. Untuk limbah padat kita hancurkan dulu dengan menggunakan mesin, lalu disterilkan juga dengan mesin. Limbahnya akan keluar dalam bentuk serbuk,” tuturnya.
“Untuk limbah cair akan diolah juga dengan mesin, nanti keluar dalam bentuk air ke kolam. Di kolam, kita pelihara ikan. Kalau makhluk organik bisa hidup berarti tidak berbahaya bagi lingkungan. Tapi tentu saja ada izinnya, nanti kita proses perizinannya semua, termasuk izin lab, izin UTD, dan radiologi,” sambungnya.
Young menambahkan, kehadiran rumah sakit baru itu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Asmat. Selama ini banyak pasien yang dirujuk ke luar Asmat. Pemerintah daerah setempat pun mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membantu warganya agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik di luar daerah tersebut.
“Dengan adanya rumah sakit baru ini, kami akan lebih mengoptimalkan pelayanan. Masyarakat tidak lagi berpikir bahwa rumah sakit Agats tidak mampu merawat pasien, jadi semua pada minta dirujuk atau dirawat di luar. Pemerintah daerah sudah menyiapkan fasilitas yang sudah sangat bagus. Tentu kita harapkan masyarakat percaya dengan rumah sakit mereka sendiri, dan juga tidak lagi mengeluarkan uang banyak untuk dirujuk ke luar Asmat,” tutupnya. (*)