Jayapura, Jubi – United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP meminta dukungan dari rakyat Papua dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua. Hal itu disampaikan Sekretaris Eksekutif, Markus Haluk di Kota Jayapura, Papua, pada Jumat (22/12/2023).
“Mohon doa restu dari rakyat Papua, rakyat Indonesia, Melanesia dan komunitas internasional, bahwa apa yang kami perjuangan soal mati dan hidupnya keberlangsungan bangsa kami Papua,” ujarnya.
Pada 11 – 15 Desember 2023, ULMWP telah menggelar Rapat Kerja di Bangkok, Thailand. Rapat kerja itu membahas upaya mengatasi tantangan internal maupun eksternal ULMWP dalam mewujudkan tujuan pembebasan nasional bangsa Papua.
Haluk mengatakan rakyat Papua saat ini sedang menghadapi ancaman serius yang mengarah pada proses genosida, ekosida dan etnosida. Menurutnya, kondisi itu merupakan akibat dari keputusan politik internasional di masa lalu yang menempatkan bangsa Papua Barat dalam koloni Indonesia.
“Kalau kita tidak berjuang untuk membebaskan diri maka Bangsa Papua Barat akan punah. Oleh karena itu, kami harus bersatu dan bekerja sama untuk membebaskan diri dari pendudukan Indonesia, agar dapat memastikan eksistensi bangsa Papua di masa depan,” katanya.
Haluk mengatakan perjuangan kemerdekan dan kedaulatan politik bangsa Papua akan dipusatkan di Tanah Papua. Haluk mengatakan kemerdekaan Papua merupakan perjuangan panjang. Ia meyakini bahwa perjuangan yang telah diletakkan pendahulu itu akan terus diperjuangkan generasi Papua.
“Mohon dukungan apa yang menjadi perjuangan kami diletakkan oleh pendiri kami sejak 1961, dan kami warisi hari ini. Kalau kami tidak berjuang, kami tidak berdaulat di atas tanah kami. Kami sudah menuju kepada pemusnahan,” ujarnya.
Haluk mengatakan ULMWP saat ini sedang berbenah dan menjadi semakin kuat bergerak maju dalam memperjuangkan kemerdekan Papua. Haluk mengatakan konflik di Papua merupakan perjalanan panjang bangsa Papua, yang sama dengan berbagai konflik di dunia lain yang harus segera diakhiri.
“Perjuangan bangsa Papua kiranya berkat penyertaan Tuhan kami bisa mencapai tahap demi tahap,” katanya.
Atas dasar itu, Haluk mengatakan Pemerintah Indonesia harus mengizinkan kunjungan tim investigasi Dewan HAM PBB untuk datang ke Tanah Papua. Haluk mengatakan hal itu sebagai solusi untuk segera menyelesaikan masalah di Papua, sebagai solusi terbaik bagi bangsa Papua untuk menentukan masa depan sendirinya.
“[Indonesia] jangan hanya menjadi pahlawan untuk rakyat Palestina dan menjadi pahlawan untuk konflik di wilayah negara lain. Indonesia harus buktikan bisa menyelesaikan masalah Papua,” ujarnya. (*)