Jayapura, Jubi – Forum Komunikasi Orangtua Penerima Beasiswa Dalam Negeri dan Luar Negeri meminta Panitia Khusus atau Pansus DPR Papua untuk masalah Beasiswa Siswa Unggul Papua dapat mengusut berbagai masalah terkait pelaksanaan beasiswa itu. Hal itu disampaikan Ketua Forum Komunikasi Orangtua Penerima Beasiswa Dalam Negeri dan Luar Negeri, Jhon Reba di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Senin (16/10/2023).
Reba mengatakan persoalan beasiswa Siswa Unggul Papua merupakan masalah serius yang harus diselesaikan pansus beasiswa. Ia juga menyatakan para orangtua dan perwakilan mahasiswa telah menggelar rapat bersama dengan Pansus Beasiswa Siswa Unggul Papua dari DPR Papua pada 9 Oktober 2023.
Menurutnya, orangtua maupun mahasiswa telah melaporkan berbagai masalah yang terjadi dalam pelaksanaan beasiswa Siswa Unggul Papua. Para orangtua dan mahasiswa antara lain melaporkan masalah keterlambatan pembayaran uang biaya kuliah maupun biaya hidup para penerima beasiswa. Mereka juga melaporkan banyaknya data yang tidak valid, sehingga pembayaran beasiswa tidak sesuai.
Menurut Reba, berbagai masalah itu berdampak terhadap keberhasilan studi mahasiswa penerima beasiswa Siswa Unggul Papua.
“[Harus] ada langkah-langkah yang bisa diambil, baik pihak DPR Papua maupun juga dari eksekutif untuk menyelesaikan persoalan beasiswa itu. [Jika dalam] proses itu [ada] niat jahat merugikan keuangan negara, mohon pansus tindak. Banyak hal yang tidak benar, ada pemotongan terhadap biaya hidup, pemotongan itu dasarnya apa?” ujarnya.
Reba berharap data dan informasi yang disampaikan orangtua maupun mahasiswa itu dapat ditindaklanjuti untuk menemukan benang merah persoalannya. “[Para pemangku kepentingan harus] duduk bersama dengan pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan perubahan perbaikan, sehingga masalah beasiswa itu segera selesai,” katanya.
Reba mengatakan tahun depan pemerintah harus mengatur pengelolaan beasiswa Siswa Unggul Papua secara baik. “Kalau bisa masalah yang melibatkan orangtua dengan mahasiswa berakhir di tahun ini. [Semoga] masuk tahun depan sudah tidak ada [masalah lagi]. Artinya, semua tersedia dengan baik anggarannya, supaya dibayar tepat waktu. Jadi, anak-anak kami dong hanya fokus untuk belajar saja,” ujarnya. (*)