Jayapura, Jubi – Calon Ketua Umum federasi sepak bola Indonesia (PSSI), Erick Thohir dan beberapa pesepakbola Liga 1 menyampaikan simpati mendalam atas terjadinya bencana alam gempa bumi yang mengguncang Kota Jayapura dan sekitarnya sejak awal Januari hingga Februari 2023.
Lewat akun media sosial instagram pribadinya, figur yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu turut prihatin dengan warga Kota Jayapura yang dilanda bencana gempa bumi.
Sekadar diketahui, berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 2 Januari hingga 9 Februari 2023 pukul 14.25 WIB, Kota Jayapura telah diguncang gempa sebanyak 1.079 kali dengan 132 diantaranya dirasakan oleh masyarakat.
Gempa dengan magnitudo 5,4 yang terjadi Kamis (9/2/2023) siang kemarin telah menelan 4 korban jiwa dan mengakibatkan sejumlah bangunan rusak.
“Doa untuk Papua, semoga mereka semua diberikan kekuatan, kesabaran dan selalu dalam lindungan Tuhan,” ucap Erick Thohir.
Hal yang sama juga disampaikan dua pemain Papua yang berkiprah di kompetisi Liga 1, Ricky Cawor (PSS Sleman) dan Gunansar Mandowen (PSM Makassar). Keduanya juga menyampaikan simpati mendalam atas musibah yang menimpa Kota Jayapura, tempat dimana mereka sebelumnya memulai karier sepak bola profesional.
“Pray for Jayapura,” isi postingan Ricky Cawor dan Gunansar.
Untuk mengantisipasi terjadinya bencana gempa bumi susulan, Pemerintah Kota Jayapura langsung bereaksi dengan menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari.
“Tanggap darurat ini berdasarkan instruksi Bapak Penjabat Wali Kota Jayapura dan kesepakatan bersama Forkopimda [Forum Komunikasi Pimpinan Daerah],” jelas Penjabat Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (10/2/2023).
Gempa bumi dengan magnitudo 5,4 pada 9 Februari 2023 mengakibatkan kerusakan di perkantoran, hotel, rumah warga, tempat usaha, dan fasilitas umum seperti rumah sakit.
“Tanggap darurat 21 hari ke depan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi,” ujarnya.
Intensitas gempa bumi di Kota Jayapura mulai meningkat sejak Januari 2023. Namun pada Februari 2023, Pemkot Jayapura baru menetapkan status tanggap darurat karena dinilai cukup parah.
Pada pemberitaan Jubi sebelumnya, Pemerintah Kota Jayapura juga sudah membentuk posko tanggap darurat untuk mengantisipasi potensi kebencanaan.
“Potensi bencana relatif bisa diperkirakan, seperti gempa susulan,” ujar Kepala BPBD Kota Jayapura, Asep Khalid, di Kantor Wali Kota Jayapura, Jumat (10/2/2023).
Posko tanggap darurat bencana gempa bumi tersebar di beberapa wilayah di Kota Jayapura, yang siap siaga memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Bencana alam seperti angin kencang, curah hujan yang berpotensi terjadinya banjir serta sarana dan prasarana untuk penanganan, dan tanah longsor,” ujarnya.
Sedikitnya, 700 orang warga mengungsi ke empat lokasi berbeda setelah gempa magnitudo 5,4 mengguncang Kota Jayapura, Kamis (9/2/2023) kemarin. Hal itu dinyatakan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Abdul menyatakan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat ada 50 keluarga mengungsi ke Kompleks CV Thomas, Entrop. Selain itu, ada 50 keluarga yang mengungsi ke Kantor Bank BTN Kota Jayapura.
Sebanyak 200 warga mengungsi ke Gereja Katolik Kristus Raja di Dok 5. Ada pula 400 warga yang mengungsi ke Bhayangkara I. Para warga itu mengungsi karena sejumlah gempa susulan terjadi di Kota Jayapura pada Kamis sore dan petang. (*)
