Jayapura, Jubi – Gempa dengan magnitudo 5,4 mengguncang Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (9/2/2023). Gempa berkedalaman 10 kilometer yang terjadi di titik koordinat 2,60 Lintang Selatan dan 140,66 Bujur Timur itu (1 kilometer arah barat daya Kota Jayapura) diikuti gempa susulan yang terus terjadi sepanjang Kamis malam hingga Jumat (10/2/2023), hingga membuat ribuan warga Kota Jayapura mengungsi ke lokasi yang aman.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua, Welliam Manderi menyatakan hingga Jumat pihaknya telah mencatat 15 lokasi tempat warga mengungsi karena gempa. Sejumlah 15 lokasi itu adalah:
- Kompleks CV Thomas Entrop (50 keluarga);
- Bank BTN Kota Jayapura (50 keluarga);
- Gereja Kristus Raja Dok V, (200 jiwa);
- Bhayangkara I (400 jiwa);
- B-One (50 keluarga, 300 jiwa)
- Depan Kantor Tenaga Kerja Dok IX (40 keluarga, 110 jiwa);
- Tempat Pendaratan Ikan Hamadi, (25 keluarga, 125 jiwa);
- Bhayangkara Baru (15 keluarga, 65 jiwa);
- Kantor Kelurahan Hamadi (20 keluarga, 100 jiwa);
- Kantor United Traktor (40 jiwa);
- Jalan Sumatra Eks Perkebunan RT 06, (46 keluarga, 260 jiwa);
- Kompleks RT 01 Tasangkapura (15 keluarga, 73 jiwa);
- Gajah Putih (254 jiwa);
- Polairud Hamadi (159 jiwa);
- Gereja Rehobot Dok VII (12 keluarga).
Satuan Polisi Pamong Praja dan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua juga mencatat kerugian materiil akibat gempa Kamis, meliputi:
- Dok IX Jayapura, Distrik Jayapura Utara (1 unit rumah warga rusak ringan);
- Lembah Sunyi Angkasa, Distrik Jayapura Utara (3 unit rumah warga rusak berat);
- Gedung Negara Dok V , Distrik Jayapura Utara (rusak ringan, tembok gedung retak);
- RSUD Dok II Jayapura, Disrik Jayapura Utara (pasien rawat inap di rawat di tenda yang didirikan di halaman rumah sakit);
- Swisbell Hotel Dok II, Distrik Jayapura Utara, (rusak ringan);
- Ruko Dok II, Distrik Jayapura Utara, Cafe Cirita (panggung kayu roboh dan jatuh ke laut);
- Hypermart Jayapura, Distrik Jayapura Utara (rusak ringan);
- BTSP, Distrik Jayapura Utara (rusak ringan);
- Kantor Arsip Provinsi Papua, Distrik Jayapura Selatan (tembok lapangan parkir rubuh menimpa 1 unit mobil, rusak berat);
- Dealer Toyota Polimak III, Distrik Jayapura Selatan (kaca ruang pameran mobil hancur, rusak ringan);
- Gereja Marantha Polimak, Ardipura I, Distrik Jayapura Selatan (kaca gereja pecah, rusak ringan);
- Argapura Lapangan, Distrik Jayapura Selatan (1 unit rumah warga rusak berat);
- Kompleks Perumahan TNI Al Hamadi, Distrik Jayapura Selatan (tembok rumah warga patah menimpa 1 unit motor, rusak sedang);
- Auditorium Universitas Cenderawasih, Distrik Abepura (bagian depan gedung rusak ringan);
- Entrop, Distrik Jayapura Selatan (1 rumah warga rusak ringan);
- Kantor Gubernur, Distrik Jayapura Utara (plafon gedung pecah, kaca pecah, rusak ringan);
- Kantor DPR Provinsi Papua, Distrik Jayapura Utara (kaca gedung pecah, rusak ringan);
- Bhayangkara Baru, Distrik Jayapura Utara (15 unit rumah warga rusak ringan);
- Hamadi Rawa, Distrik Jayapura Selatan (9 unit kamar kos rusak berat);
- Rambutan Polimak III, Distrik Jayapura Selatan (1 unit rumah warga rusak berat).
Welliam Manderi menyatakan Pemerintah Kota Jayapura telah menetapkan status tanggap bencana untuk menangani dampak gempa itu. “Pemerintah Kora Jayapura sudah menetapkan status tanggap bencana selama 21 hari ke depan,” ujarnya.
Manderi menyatakan pihaknya juga telah menyalurkan bantuan berupa lima buah kantong mayat, mendirikan tenda di halaman RSUD Dok II Jayapura, B-One, dan Kantor Kejaksaan Tinggi Papua, serta mendistribusikan sejumlah lampu menara. “Kebutuhan mendesak [kami saat ini adalah] tenda, velbed, makanan siap saji, selimut, tikar dan air mineral,” katanya. (*)