Timika, Jubi – Kepala Badan Penaggunalangan Bencana Kabupaten Puncak Yuniet Murib mengatakan pihaknya telah menyalurkan bantuan pangan secara merata ke 15 kampung di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, yang terdampak bencana kekeringan. Hal itu dinyatakan Murib di Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (12/8/2023).
Murib menjelaskan cakupan wilayah terdampak bencana kekeringan itu tersebar di Distrik Agandugume (7 kampung), Distrik Lambewi (7 kampung), dan Distrik Oneri (1 kampung). Jumlah penduduk yang terdampak bencana itu mencapai 8.012 jiwa.
“Jadi ada 15 kampung yang terdampak bencana kekeringan dan kelaparan. [Semua bantuan bahan makanan bagi 15 kampung] kami distribusikan melalui Agandugume. Di Distrik Agandugume, ada 3.019 warga [yang terdampak]. Di distrik Lambewi ada 4.440 warga [yang terdampak], dan di Distrik Oneri ada 553 orang yang terdampak,” katanya.
Data yang dihimpun BPBD Puncak menyebutkan hingga kini telah ada enam orang warga yang meninggal dunia saat kelaparan terjadi di ketiga distrik tersebut. Murib menyatakan pihaknya terus memantau perkembangan situasi di ketiga distrik, dan menyatakan saat ini tidak ada lagi warga yang sakit karena terdampak kelaparan.
“Warga yang meninggal itu tiga berasal dari Distrik Agandugume, tiga berasal dari Distrik Lambewi. Di Distrik Oneri tidak ada warga yang meninggal dunia,” katanya.
Murib juga menjelaskan luasan wilayah yang terdampak bencana alam kekeringan tersebut. “Luas wilayah yang terdampak di Distrik Agandugume sendiri 166,93 kilometer persegi. Untuk Distrik Lambewi, [luas wilayah terdampak kekeringan] 159,83 kilometer persegi. Di Distrik Oneri, [luas wilayah yang terdampak kekeringan] 9,13 kilometer persegi. Jadi total [luasan wilayah terdampak] 345,89 kilometer persegi,” ujarnya. (*)