Manokwari, Jubi – Puluhan orang yang tergabung dalam tenaga honorer Papua Barat melakukan aksi demonstrasi dengan membakar ban bekas dan ranting pohon di depan Kantor Badan Kepegawaian Daerah – BKD Papua Barat di kompleks Perkantoran Arfai, Selasa (28/6/2022).
Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi kemarin yang menuntut agar 73 dari 512 orang honorer ikut diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Melihat aksi sudah semakin tak kondusif, Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw langsung memerintahkan sejumlah pegawai honorer untuk memadamkan api yang membakar ban bekas tersebut.
“Matikan (api) dulu itu, matikan. Sekarang siapa yang bakar itu, kalau tidak saya akan panggil Polisi sekarang,” kata Paulus Waterpauw kepada para pedemo.
Paulus Waterpau mengatakan, pihaknya membuka diri untuk membicarakan persoalan ini dengan para honorer.
“Nanti kita minta dari Badan Kepegawaian dorang, susun barang baik lalu kita minta saran dan dukungan dari MRP, DPR Papua Barat kita penggayu (antar) barang itu ke Pusat untuk mengajukan, sembari dorang berdoa,” kata Penjabat Gubernur di hadapan massa aksi.
Waterpau menegaskan, jika kehadirannya di Papua Barat sebagai Penjabat Gubernur yang ditunjuk oleh Pemerintah, tidak lain untuk menyelesaikan sejumlah persoalan yang ada.
“Saya mau katakan kepada semua bahwa, hari ini saya datang untuk menyelesaikan semua ini. Tentu tidak mungkin sendiri karena itu semua berkaitan dengan instansi horizontal, vertikal termasuk dukungan dari orang tua kita,” ucapnya kepada para honorer.
Menurut Waterpauw, Ketua MRPB sudah menuju ke Jakarta untuk membawa tambahan aspirasi, termasuk yang saat ini sedang dituntut oleh para honorer.
“Bapak ketua MRP dan beberapa anggota saat ini sedang ke Jakarta, kemarin malam bertemu dengan saya lalu menyampaikan akan ke Jakarta membawa aspirasi terkait penerimaan IPDN, akademi militer dan akademi kepolisian, mereka sedang berjuang,” ucapnya.
Sementara itu, aksi pegawai honorer ini buntut dari hasil yang telah disampaikan pada saat apel Senin kemarin, yakni pengangkatan 439 Tenaga Honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Dihubungi terpisah, Kepala BKD Papua Barat, Neles DowansibaΒ mengatakan, pihaknya sudah berupaya semaksimal untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer yang akan diangkat menjadi P3K.
“Dari 512 orang itu yang diangkat nanti jadi P3K yakni 439 sedangkan 73 orang lainya yang masih berijazah SMA sederajat mereka masuk kategori Diploma dengan catatan mereka akan disekolahkan. Pemerintah akan menyiapkan anggaran untuk biaya pendidikan lanjutan para lulusan SMA ini,” ucap Dowansiba.
Dowansiba menyebut, apa yang telah disampaikan oleh Penjabat Gubernur Papua Barat agar tenaga honorer bersabar karena sudah dan sedang diperjuangkan di tingkat nasional melalui KemenPAN RB merupakan upaya terbaik yang mestinya diterima oleh semua pihak.
Sementara, puluhan pedemo yang merupakan tenaga honorer itu akhirnya membubarkan diri setelah ditemui oleh Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpau. Tampak sejumlah ban bekas dan ranting pohon yang dibakar juga sudah dipadamkan serta dibersihkan dari jalanan. (*)
Discussion about this post