Jayapura, Jubi – Ketua Pemuda Baptis West Papua yang juga Anggota Forum Komunikasi Pemuda Gereja Papua, Sepi Wanimbo berharap perayaan Natal dan Tahun Baru di Papua kali ini bersih dari segala bentuk pesta minuman beralkohol. Hal itu dinyatakan Wanimbo melalui layanan pesan Whatsapp kepada Jubi, Jumat (2/12/2022).
“Bulan Desember ini merupakan hari bersejarah bagi seluruh umat Kristiani di seluruh dunia. [Kita] patut menghargai dan menghormatinya, untuk menjemput kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi,” kata Wanimbo.
Wanimbo mengatakan bulan Desember seharusnya menjadi momentum untuk merefleksikan diri bersama dengan keluarga, lingkungan, dan masyarakat. “Dalam bulan ini, di mana Raja Damai Yesus Kristus telah lahir pada tanggal 25 Desember, orang-orang Kristen dan orang-orang yang percaya kepadaNya harus bersyukur dan berterima kasih kepada Sang Raja Yesus Kristus. Kelahiran Yesus Kristus membawa terang dan kebebasan besar bagi umatnya di seluruh dunia. Karyanya dan pengorbanan itu, kami tidak bisa membalas dengan sesuatu, tetapi kami patut menghormati,” katanya.
Wanimbo mengatakan bulan Desember sepatutnya menjadi bulan yang tenang, di mana para pemuda dan pemudi Kristen menghentikan segala bentuk rekreasi yang tidak menyehatkan. “Jadi, kami meminta agar pesta minuman keras, main judi, main togel, juga sibuk sana sibuk sini tanpa arah dan komitmen yang jelas [dihentikan karena] hanya sia-sia. Setidaknya, hidup saya dan kita ini jadi berguna dan berkat buat banyak orang di tanah ini,” katanya.
Wanimbo menilai masih banyak pemuda-pemudi Kristen merayakan Natal dengan hura-hura. “Artinya bahwa kita menyambut kelahiran Raja Damai Yesus Kristus itu tidak sepenuh hati, karena [kita justru] melanggar ajaran Tuhan,” katanya.
Wanimbo menegaskan pesta minuman beralkohol tidak ada untungnya, dan justru merugikan kesehatan pribadi dan merugikan masa depan sendiri. “Saya selaku pimpinan pemuda di tanah ini, saya minta bagi pemuda yang selalu pesta minuman keras, berhentilah, lalu berbalik kepada Tuhan. Saya percaya kita berbalik kepada Tuhan dan percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan yang pemilik hidup kita. Pasti Tuhan akan memperbaiki hidup kita, dan kita akan jadi berkat bagi orang lain,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa minuman beralkohol membawa kematian, bukan membawa keselamatan. Selain merusak masa depan dan kesehatan penggunanya, minuman beralkohol juga bisa menjadi penyebab rusaknya hubungan dalam rumah tangga. Wanimbo menyebut minuman beralkohol bisa menghabiskan Orang Asli Papua, dan bukan menyelamatkan Orang Asli Papua.
“Bagi pemuda yang selalu konsumsi atau berpesta minum keras, sadarlah, bertobatlah mulai dari sekarang, bukan esok lagi. Bagi mereka yang minum rasanya enak, tetapi orang tuamu, keluargamu, pribadimu [menjadi] korban. [Minuman beralkohol] memperpendek masa depanmu. Jangan memperpendek masa depanmu dengan minuman keras, tetapi usahakanlah memperpanjang masa depanmu dengan kebenaran firman Tuhan,” katanya. (*)