Jayapura, Jubi – Selasa sore kemarin, 26 April 2022, sejumlah pemuda Papua dari berbagai kampus perlahan memadati Halaman Museum Universitas Cenderawasih (Uncen).Mereka datang bukan untuk mengunjungi museum yang penuh dengan koleksi benda benda budaya. Mereka datang untuk memperingati kematian tokoh budaya Papua, Arnold Clemens AP, pemimpin kelompok seni Mambesak.
Irama musik Mambesak pun terlantun. Hening mengepung orang-orang . Habis itu orasi orasi dipekikkan. Lagu -lagu diperdengarkan di depan Museum Uncen. Tempat yang sama dimana Arnold Ap dan group Mambesak menginisiasi gerakan kebudayaan.
Arnold Ap adalah budayawan, kurator, musisi, dan sastrawan yang ditembak mati oleh Kopassandha. Jenazahnya ditemukan di Base G, Kota Jayapura, Papua, pada 25 April 1984. Ia seorang tokoh yang menginisiasi grup musik Mambesak pada 1978. Melalui musiknya, Mambesak telah mengangkat harkat dan martabat orang Papua.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen Salmon Wantik mengatakan, untuk memperingati hari kematian budayawan Papua Arnold Clemens Ap, mereka menggelar berbagai kegiatan, mulai dari pembacaan puisi, cerita MOP, lagu-lagu dari berbagai Grup Musik dan KONAK Akustik.
“Mengenang karya Arnold Ap. Merayakan kembali karya karya besar Arnold Ap sebagai musisi, kurator dan budayawan Papua,”katanya kepada Jubi di halaman kampus Uncen, (26/4/2022).
Wantik mengingatkan kepada generasi muda Papua untuk tidak meninggalkan atau melupakan karya besar budayawan Papua, pada saat orang Papua mengalami berbagai tekanan belum bisa mengangkat jati dirinya melalui lagu dan syair .
Acara itu juga diisi orasi. aktivis Papua, Yason Ngelia dalam orasinya mengatakan kehadiran membesar dan Black Brothers memberikan kontribusi terbesar dalam bidang seni musik di Papua tapi juga di kawasan Pasifik.
“Kita sebagai orang Papua harus bangga. Kita harus merawat karya karya para pendahulu seperti Arnold Ap, Andy Ayamiseba yang berhasil mempopulerkan Papua melalui seni dan budaya,”katanya.
Ngelia mengatakan, kalau kita jalan-jalan ke PNG atau Vanuatu kita bisa melihat banyak sekali masyarakat yang memutar musik Black Brothers ataupun Mambesak.
“Itulah kontribusi terbesar Arnold Ap dan personelnya untuk masyarakat di Papua juga Pasifik. Kita juga harus berbangga untuk hal ini sehingga kita harus bersatu untuk menyelamatkan kebudayaan kita,”katanya.
Sementara itu peserta diskusi lainnya Siberius Tenoye mengatakan Arnold Clemens Ap, menunjukkan jati diri Orang Asli Papua.
“Arnold Ap simbol kebudayaan orang Papua yang membangkitkan semangat perjuangan berikutnya sampai Papua bebas dari kekejaman kapitalis dan kolonialisme Indonesia,”katanya.
Salah satu warga Kota Jayapura, Daniel Randongkir mengatakan, sebagai pejuang, Arnold Ap memperjuangkan dan mewarisi nilai persatuan melalui lagu-lagu Mambesak.
“Lagu-lagu Mambesak mencerminkan penghargaan keanekaragaman budaya Papua. Arnold menghargai keanekaragaman budaya Papua. Ia mengambil lagu-lagu dari setiap daerah Papua dengan gaya, iramanya utuh dan khas, tanpa menguranginya,” katanya.
Di tempat terpisah, Ketua Sektor KNPB Sektor Egago Wiyai, Alvons Kadepa mengatakan, Arnold Clemens Ap adalah pahlawan Bangsa Papua
KNPB bersama IPPMMARPUT, IKAPPMMA, IPPMMAPI, dan Jemaat Pos Pi Maranatha, menggelar ibadah, pemutaran film dan diskusi, menyalakan lilin untuk mengenang kematian Arnold Clemens Ap yang dibunuh militer Indonesia.(*)
Discussion about this post