Nabire, Jubi – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyatakan bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang pegawai honor Pemerintah Kabupaten Intan Jaya. Mereka mengklaim honorer tersebut ialah seorang intelijen tentara Indonesia yang menyusup di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Disdukcapil Intan Jaya.
Komandan TPNPB Batalyon 2 Ayopa, Oto Agisisimijau menyatakan penembakan terjadi pada Selasa kemarin. Aksi tersebut dipimpin Enam Bulan, yang berada dibawah komando Aibon Kogoya, Komandan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Dulla.
“Penembakan dilakukan staf operasi Mayor Enam Bulan dan beberapa anggota yang menyusup ke ibu kota Intan Jaya. Setelah menembak mati [honorer], mereka kembali ke markas,” kata Agisisimijau dalam siaran pers yang diterima Jubi.id, Rabu (19/3/2025).
Dia menyatakan ancaman penembakan terhadap intelijen tentara Indonesia telah mereka serukan berulang kali. Penembakan terhadap honorer Disdukcapil Intan Jaya tersebut merupakan salah satu buktinya.
“TPNPB selalu mengingatkan siapa pun, orang Papua maupun non-Papua yang menjadi mata mata, akan kami tembak. Penembakan kali ini adalah wujud dari seruan kami selama ini,” kata Agisisimijau.
Panglima Kodap Dulla Aibon Kogoya menyatakan dia telah memerintahkan setiap batalion mereka menyerang pos-pos militer Indonesia. Selain itu, menyabotase aset-aset perusahaan swasta di wilayah Dulla atau Intan Jaya.
Menurut Kogoya, sejumlah pasukan TPNPB saat ini telah mengepung Sugapa, ibu kota Intan Jaya. Aksi tersebut sebagai reaksi atas mobilisasi militer Indonesia yang ditengarai untuk memuluskan penguasaan terhadap Blok Wabu.
“TNI [Tentara Nasional Indonesia] di Pos Titigi tidak bisa keluar karena dikepung [TPNPB]. Pasukan TNI memasang [ranjau] bom sekitar 300 meter dari pos mereka, tetapi kami sudah mengetahui trik tersebut,” kata Kogoya.
Sergap polisi
Penembakan terhadap honorer Disdukcapil Intan Jaya terjadi di Jalan Mamba, Kampung Yokatapa, Distrik Sugapa. Penembakan diawali penyergapan yang menargetkan dua personel Polres Intan Jaya.
“Dua anggota Polres Intan Jaya diserang dengan senjata api oleh orang tidak dikenal saat melintas dengan sepeda motor. Tembakan mereka mengenai Michael Wattimena, 29 tahun, honorer Disdukcapil Intan Jaya yang berada di lokasi tersebut,“ kata Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz 2025 Komisaris Besar Adarma Sinaga dalam keterangan pers, Selasa.
Menurutnya, Michael saat itu sedang berjalan kaki di sekitar Kantor Bupati Intan Jaya. Penyerang kemudian mengalihkan sasaran ke Michael setelah tembakan mereka terhadap dua polisi tersebut meleset.
“Akibat tembakan tersebut, korban [Michael] mengalami luka dengan tiga lubang pada pinggul kanan akibat pecahan proyektil. Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Intan Jaya,” ujar Adarma.
Dia memastikan mereka tidak akan tinggal diam dalam menghadapi serangan bersenjata di Intan Jaya. Karena itu, tim patroli langsung bergerak, dan menyisiri lokasi kejadian, seusai penembakan. Mereka juga masih terus memburu para pelaku.
“Kami tidak tinggal diam. Pengejaran terhadap pelaku terus dilakukan. Mereka [pelaku] harus mempertanggungjawabkannya sesuai hukum,” kata Adarma.
Adarma juga memastikan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Mereka akan mengintensifkan patroli untuk mencegah kejadian serupa.
Namun, dia mengimbau warga tetap selalu waspada. Warga juga diminta segera melaporkan kepada aparat keamanan setempat jika mengetahui aktivitas yang mencurigakan di masyarakat.
“Kami memastikan situasi tetap terkendali di Intan Jaya. Tim kami telah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi potensi gangguan lanjutan,” ujar Adarma. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!
Sparatis yang harus di musnahkan,,Bilang menembak gak manusiawi
TNPB adalah kelompok yang menghambat kemajuan di Papua. Fasilitas publik banyak yang di bakar.