Jayapura, Jubi – Kepala Kepolisian Resor atau Kapolres Intan Jaya AKBP Afrizal Asri diminta melakukan penyelidikan mendalam guna memastikan status korban penembakan atas nama Yusak Sondegau yang terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua pada Minggu (21/1/2024).
Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua – Kapolda Irjen Mathius Fakhiri di Kota Jayapura, Selasa (23/1/2024).
“Saya sudah minta Kapolres untuk bisa mengambil keterangan sebanyak-banyaknya dari masyarakat atau saksi yang ada di lokasi kejadian. Ini penting dilakukan untuk mengetahui pasti apakah korban merupakan bagian dari kelompok yang berseberangan dengan negara atau masyarakat biasa (sipil),” katanya.
Fakhiri menegaskan, rentetan kejadian yang terjadi di Intan Jaya harus ditangani dengan baik, agar tidak ada lagi informasi yang diplintir dengan isu-isu lain.
“Saya minta situasi di semua wilayah hukum Polda Papua harus dijaga kondusifitasnya. Karena kurang lebih beberapa hari lagi sudah masuk pada kegiatan pendistribusian logistik Pemilu, yang bisa terganggu apabila ganguan keamanan tetap terjadi,” tegasnya.
Khusus Intan Jaya, ujar Fakhiri, Polda Papua akan mengirim perkuatan perbantuan personel dalam rangka penyelidik menyeluruh dua kasus yang terjadi pada Jumat (19/1/2024), Sabtu (20/1/2024) dan Minggu (21/1/2024) agar fakta-fakta yang disampaikan ke publik tidak simpang siur.
“Nanti kita perkuat dengan personel dari daerah, termasuk yang dalam waktu dekat ini dari Damai Cartenz saya minta untuk mem-back-up Polres Intan Jaya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pada Jumat (19/1/2024) seorang personel Satgas Operasi Damai Cartenz atas nama Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur dalam kontak tembak dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB Intan Jaya, pimpinan Apen Kobogau, Wakil Pangkodap VIII di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Pada Sabtu (20/1/2024) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dikabarkan membakar bangunan rumah dinas Aparatur Sipil Negara atau ASN di Kampung Mamba, Kabupaten Intan Jaya setelah sebelumnya melalukan penembakan ke arah pos milik TNI yang ada di daerah itu.
Kemudian pada Minggu (21/1/2024), kontak tembak kembali terjadi dan satu orang bernama Yusak Sondegau ditemukan tewas tertembak. Meninggalnya Yusak Sondegau sempat menjadi perbincangan publik akibat penyebutan status korban, yang mana Kodam XVII/Cenderawasih mengklaim Yusak Sondegau adalah anggota TPNPB yang berhasil dilumpuhkan aparat keamanan. Sementara Satgas Operaso Damai Cartenz menyebut Yusak Sondegau adalah warga sipil yang tewas ditembak kelompok TPNPB saat kontak tembak terjadi. (*)
Discussion about this post