Jayapura, Jubi – Panglima Komando Daerah Perang (Kodap) XVI, Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak, menyatakan bertanggung jawab atas penyerangan yang dilakukan oleh Komandan Operasi Batalyon, Yamue Kopi Tua Heluka di Samboga Kali Kopi yang menelan korban satu anggota Brimob meninggal dunia dan Dandim Yahukimo.
“Benar penembakan dilakukan murni oleh Komandan Operasi Batalyon Yamue Kopi Tua Heluka di Kali Kopi, kemudian aksi penembakan berlanjut Jl. Paradiso Dekai Yahukimo pada tanggal 1/03/ 2023 Kepala Dandim 1715 Letkol Inf J V Tethool tertembak di bagian tangan kanan, kaki kiri sehingga lumpuh. 1 anggota TNI meninggal dunia serta 3 orang lainnya mengalami luka-luka,” tulis Elkius Kobak melalui siaran pers yang diterima Jubi, melalui Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Sebby Sambom, Senin (6/3/2022).
Kobak mengatakan, penyerangan Itu dilakukan pada tanggal 2 Maret 2023. Penembakan aliran Kali Bonto dilakukan Wene Kobak Komandan Operasi Batalyon HSSBI dan Tiruan Bonny Sobolim, hingga mengakibatkan dua anggota Brimob tertembak.
“Penyerangan ini atas instruksi saya Brigjen. Elkius Kobak. Peperangan yang dilakukan TPNPB, hanya satu (tujuan) kami menuntut kemerdekaan Republik West Papua yang dimanipulasi oleh Kolonial Indonesia, Belanda, Amerika dan PBB melalui PEPERA tahun 1969 melalui New York Agreement,” katanya.
Kobak mengatakan, pihaknya sudah menembak kepala Dandim Yahukimo 1715 . dia menganam akan mengincar Kapolres Yahukimo serta Brimob.
“Saya akan tembak karena mereka otak penyerangan di Yahukimo sebagai kriminal bersenjata di markas kami. Sebab apa yang kami lakukan direstui Allah, Alam, Nenek Moyang, rakyat, seluruh tokoh gereja, tokoh pemuda, kepala-kepala suku wilayah Yahukimo dukung saya untuk perang bukan saya sendiri. Sementara apa yang dilakukan oleh TNI/POLRI itu tidak sesuai dengan latihan TNI/Polri,” katanya.
Kobak mengatakan, pihaknya melakukan perang juga berdasarkan instruksi dari Panglima Tinggi TPNPB/OPM Gen. Goliath Tabuni. Pihaknya meminta warga pendatang tinggalkan tanah Papua.
“Karena itu jangan sampai TNI/Polri dan masyarakat sipil non Papua menjadi korban, segera tinggalkan Yahukimo sesegera mungkin,” katanya.
Kobak mengatakan, TPNPB berpesan kepada TNI/Polri Orang asli Papua, bahwa anda pemilik serta ahli Waris tanah Papua, tetapi anda membantu kolonial Indonesia, anda menjadi korban sia-sia demi kepentingan Indonesia. jadi lebih bagus anda ambil barisan mendukung TPNPB-OPM untuk menuju pembebasan rakyat Papua dari penindasan kolonial Indonesia.
“Lebih Khusus TNI/Polri orang asli Papua di wilayah Yahukimo saya sudah data semua melalui Papua Intelijen Service (PIS),” katanya.
Sementara itu Komandan Operasi Komando Daerah Perang XVI Yahukimo Mayjen. Erick Bahabol meminta Indonesia melalui TNI/Polri stop melakukan penyisiran permukiman warga serta merampas harta benda masyarakat sipil.
“Penyerangan itu murni dilakukan oleh Kopi Tua Heluka atas instruksi Panglima Brigjen. Elkius Kobak dan Saya Mayjen. Erick Bahabol, Komandan Operasi, jika ada perampasan harta benda masyarakat sipil maka akan berhadapan dengan kami TPNPB-OPM,”katanya. (*)