Manokwari, Jubi – Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel TM Silitonga menyatakan akan ada penambahan pasukan personel Brimob dan dilakukan patroli berskala besar di Fakfak paska peristiwa pembakaran kantor distrik dan sekolah serta penyerangan yang menewaskan Kepala Distrik Kramomongga.
Hal ini ditegaskan Kapolda Papua Barat setelah mendapat masukan dari sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat di daerah itu.
Dalam konferensi pers yang dipimpin langsung Irjen Pol Daniel TM Silitonga di Fakfak, ia menyatakan peristiwa pembakaran dua bangunan kantor distrik dan bangunan SMPN 4 memiliki kaitan dengan pembakaran gedung sekolah SD YPPK St Lukas Mamur dan kantor Distrik Fakfak Tengah.
“Ini berdasarkan pengakuan para terduga pelaku yang telah ditingkatkan statusnya sebagai tersangka,” kata Irjen Pol Daniel Silitonga saat memimpin konferensi pers, Rabu (13/9/2023).
“Jadi itu pelaku membakar bangunan SD dan SMP serta kantor distrik merupakan satu rangkaian peristiwa kemudian terjadi penganiayaan Kepala Distrik Kramomongga, Darson Hegemur,” imbuhnya.

Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi, Kapolda Papua Barat juga menyebut para pelaku yang sudah diamankan termasuk yang tewas berjumlah 12 orang, tujuh di antaranya ditahan di Mapolres Fakfak guna dilakukan penyelidikan. Sedangkan lima lainnya tewas tertembak akibat melawan petugas dengan alat tajam termasuk menggunakan granat.
“Barang bukti 1 buah granat, kepolisian masih dalami terkait asal granat tersebut,” tutur Irjen Pol Daniel Silitonga.
Dia menyebut adanya keterlibatan perempuan dalam pembakaran kantor distrik dan bangunan SMPN 4 di Distrik Kramomongga, Kabupaten Fakfak.
Seorang perempuan yang saat ini diamankan di Mapolres Fakfak memiliki peran memasak makanan untuk dibagikan kepada para pelaku. Inisial Perempuan itu adalah YI. Dia diamankan di tempat berbeda dengan dua terduga pelaku lain, yakni AK dan YR, di Kampung Nembukteb pada Sabtu (9/9/2023).
“Terkait dengan jumlah pelaku, saat ini masih didalami karena para terduga pelaku yang telah ditangkap tidak semua mengakui hal yang sama. Masih ada perbedaan keterangan antara para pelaku yang ditangkap tersebut. Tapi nanti suatu saat pasti akan buka mulut dan sinkron keterangan,” ucapnya.

Empat orang yang ditembak mati pada Sabtu (9/9/2923) dini hari pada saat dilakukan penangkapan terdapat perlawanan di markas Kampung Nembukteb, telah dilakukan peringatan namun para terduga pelaku tetap melawan dan berupaya menyerang dan melukai anggota Polri sehingga dilakukan tindakan tegas.
Proses penyelidikan dilakukan sedari awal saat para pelaku satu demi satu ditangkap. Dari hasil penyelidikan penyidik mengungkap berbagai keterangan soal motif penyerangan penganiayaan.
“Pada awal, kepolisian mendapat motif terkait dana desa. Setelah dilakukan pemeriksaan saksi maka didapat keterangan bahwa dana desa digunakan untuk menjaga eksistensi kelompok TPNPB. Namun kita tidak percaya begitu saja percaya sehingga dilakukan pengembangan lebih lanjut dan kita dapat mengungkap kasus ini,” tutur Irjen Pol Daniel Silitonga.
Sebanyak 17 orang disebarkan gambar dan nama lengkap mereka merupakan terduga pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Para DPO yakni Yoner Uaga alias Gode warga Kampung Kwamki Distrik Mimika Kabupaten Mimika, Edison Rorohmana, Norbertus Kramandondo, Didon Kramandondo, Daniel Kramandondo alias Dank, Yakobus Mandopma alias Kobus, Jalobus Tanggajma alias Jeki, Yance Tanggahma, Rizal Kramandondo, Imanuel Mandopma alias Manu, Juli Heremba, David Kramandondo, Marthen Kramandondo, Rony Gredenggo, Paskalis Kramandondo warga Kampung Mamur, Daud Gewab warga Kampung Gewab, David Heremba warga kampung Kramomongga Distrik Kramomongga. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!