Sentani, Jubi – Warga yang bermukim di Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, mengeluhkan kondisi Danau Sentani yang terus mendapat kiriman sampah dari sejumlah sungai yang bermuara di danau itu. Mereka meminta warga di kawasan perkotaan Sentani, Ibu Kota Kabupaten Jayapura, berhenti membuang sampah ke sungai.
Sejumlah warga Danau Sentani yang ditemui pada Selasa (12/9/2023) mengeluhkan banyaknya sampah yang terbawa sejumlah sungai yang bermuara di danau itu. Sungai itu antara lain Kali Kemiri, Kali Abeale, Kali Belo, Kali Yabawi, Kali Napai, dan Kali Menua. Kelima sungai itu membawa sampah seperti sisa tepung, sayuran, kulit buah-buahan, plastik, kaca, botol, kaleng, kardus bekas, dan bekas onderdil kendaraan bermotor.
Stevi Sokoy (44), warga Kampung Kensio, menilai tidak ada kesadaran dari warga kawasan perkotaan Sentani untuk tidak membuang sampah mereka ke sungai. “Orang-orang yang hidup di kota itu enak, tinggal main buang sampah saja di kali. Kami yang hidup di danau sini sangat menderita akibat ulah mereka buang sampah itu,” ujarnya.
Sokoy mengeluhkan berbagai jenis sampah yang terbawa ke Danau Sentani. “Terutama limbah organik sisa-sisa makanan, bekas kulit buah-buahan, itu banyak. [Juga sampah] anorganik seperti plastik, botol minum, karet, dan masih banyak lagi,“ katanya.
Lidia wally (62) warga Kampung Netar, Distrik Sentani Timur mengatakan sampah anorganik yang terbawa ke Danau Sentani semakin banyak, termasuk dari potongan kain, botol, dan plastik. “Dulu kami hidup bersih dan dapat bahan makanan gampang saja. Berburu di sekitar sini saja su dapat ikan, ular, dan tikus. Sekarang [kami] tidak mudah lagi untuk dapat [buruan seperti] dulu,” katanya.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura, Saverius Manangsang mengakui bahwa sampah di Danau Sentani memang belum tertangani secara serius. Menurutnya, hal itu terjadi karena kurangnya peralatan penunjang untuk menangani sampah Danau Sentani, termasuk speedboat.
“Memang penanggulangan sampah di area itu [Danau Sentani] kami belum tertangani secara serius, karena Dinas Lingkungan Hidup belum punya speedboat,” katanya.
Ia menyatakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura akan membeli speedboat agar bisa membersihkan Danau Sentani dari sampah. ”Penanganan sampah di area itu menjadi program kerja kami ke depan. Dengan anggaran yang ada kami akan membeli speedboat dan menangani [sampah] di danau itu,” ujarnya. (*)