Sentani, Jubi – Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Sekolah Menengah Pertama Negeri atau SMPN 1 Sentani telah mengumumkan sebanyak 406 calon siswa dinyatakan lolos atau diterima dari 425 calon yang mendaftar, Kamis (4/7/2024).
Jumlah tersebut disadari melebihi kuota daya tampung yang disediakan, yakni hanya sebesar 288-300 orang. Penetapan hasil rencananya dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, tapi urung dilakukan.
Sebanyak 425 pendaftar mengikuti tes selama dua hari pada Senin–Selasa, 1 s.d. 2 Juli 2024. Pada Rabu (3/4/2024) 406 calon siswa mengembalikan formulir dan memenuhi syarat, sehingga pada Kamis (4/7/2024) 406 calon siswa itu dinyatakan lolos.
PPDB SMP 1 Sentani melakukan seleksi lewat empat jalur, dengan masing-masing persentase zonasi 50 persen, prestasi 25 persen, afirmasi 15 persen, dan perpindahan orang tua 5 persen.
Ketua PPDB SMP 1 Ratna Irivianty, Spd, Gr menuturkan, sesuai pengumuman, pihak sekolah hanya menyediakan 300 formulir untuk kuota 288 siswa. Namun, di luar prediksi, peminatnya melebihi daya tampung SMP 1 Sentani, namun tetap terlayani.
“Tapi lonjakan terlalu luar biasa, hingga beredar 425 orang yang mengambil formulir,” kata Irivianty.
Ratna mengatakan persentase siswa yang diterima antara Orang Asli Papua (OAP) dan non-OAP hampir seimbang 50-50. Selisih OAP tiga orang lebih banyak dari non OAP.
Untuk mengatasi kelebihan siswa, pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa yang dinyatakan lulus, guna bersama-sama mencari solusi atas kapasitas yang tidak memadai untuk menampung seluruh siswa.
Kapasitas ruang kelas untuk siswa baru atau kelas 7 SMPN 1 Sentani saat ini sebanyak 30-34 orang per kelas, yang akan menempati 9 ruang kelas.
“Karena ini [penambahan kuota penerimaan] kan desakan orang tua juga, kami sudah sampaikan kapasitasnya [tidak mampu menampung]. Nanti anak-anak ini belajarnya di mana? Kursi-mejanya bagaimana? Nah, sebentar akan kami rapatkan,” kata guru BK tersebut.
Kepala SMPN 1 Sentani, Haryati Sokoy, MPd mengatakan berdasarkan hasil rapat, pihak sekolah memutuskan untuk menerima siswa melebihi daya tampung karena antusiasme orang tua dan murid yang mendaftar di sekolah itu.
“Karena dalam dua hari pembukaan PPDB, saat melihat spanduk kuota terbatas yaitu 300 formulir, makanya orang tua berbondong-bondong untuk datang mengantre ada yang jam 11 malam, hingga jam 1 malam,” kata mantan Kepala SMP 5 Sentani itu.
Sokoy mengaku tidak tega menolak permintaan orang tua atau menggugurkan calon siswa. “Tidak sampai hati memutuskan [harapan] mereka [bersekolah di SMPN 1 Sentani], menyatakan mereka gugur. Jadi itu yang menjadi pertimbangan kami,” ujar perempuan 47 tahun itu.
Menurut Haryati Sokoy dari jumlah 406 calon siswa yang diterima itu ada yang juga mendaftar di sekolah lain. “Jadi ini kami terima dulu semua, nanti dalam berjalan waktu kegiatan belajar mengajar, kalau anak tersebut tidak mengikuti pembelajaran, berarti dia sudah ada di sekolah lain.”
Sokoy menambahkan SMPN 1 Sentani menerapkan kurikulum merdeka yang bukan hanya menuntut akademik, namun juga non akademik. Berdasarkan seleksi jalur prestasi, ditemukan banyak prestasi yang bukan hanya akademik tapi juga non akademik, seperti seni dan olahraga.
Untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa tersebut, Sokoy berjanji akan mengalokasi Bantuan Operasional Satuan Pendidikan Kinerja (BOSP Kinerja). BOSP Kinerja merupakan apresiasi dari Kemdikbud Ristek kepada satuan pendidikan.
“Kami akan kembangkan minat dan bakat seni dan olahraga, karena ada anak2 yang berprestasi di situ,” ujarnya.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS akan berlangsung dua hari, yakni Senin-Selasa, 8 s.d 9 Juli 2024. Lalu Pra MPLS, Sabtu (6/7/2024), adalah pembekalan untuk persiapan mengikuti MPLS.
Materi MPLS yang direncanakan terdiri dari Wiyatamandala, kesehatan reproduksi, dan materi TBC Paru oleh Puskesmas Sentani. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!