Jayapura, Jubi – Dalam rangka reses pertama, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kota Jayapura melakukan monitoring dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah atau BOSDA Tahun Anggaran 2023.
Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo, mengatakan dana BOSDA sangat penting terutama untuk membantu peserta didik kurang mampu baik tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK.
“Monitoring ini sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk ikut mengawal penggunaan dana BOSDA agar penggunaannya tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat untuk peserta didik,” ujar Abisai Rollo di SMP Negeri 2 Jayapura, Selasa (6/2/2024).
BOSDA berasal dari pemerintah daerah untuk satuan pendidikan guna meringankan beban orang tua dalam hal pembiayaan anak-anak dalam menempuh pendidikan, dan memberikan pemerataan pendidikan khususnya di wilayah Kota Jayapura.
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan yang terus bertekad memajukan kualitas dan mutu pendidikan di Kota Jayapura. Harapan saya agar dana BOSDA ini diberikan kepada yang berhak menerimanya,” ujarnya.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Yoppi Yoram Hanuebi, mengatakan monitoring dana BOSDA yang telah dibagikan tahun 2023 baik tingkat SD dan SMP sekaligus mendengar penjelasan dari orang tua terkait dengan penerimaan dana.
“Dalam pertemuan kali ini, orang tua menyampaikan agar dimasukkan juga dengan uang buku. Untuk SD dan SMP khusus Port Numbay diberikan sebesar Rp1 juta [masing-masing anak] dan OAP umum sebesar Rp600 ribu [masing-masing anak]. Total semuanya ada 6.950 anak,” ujarnya.
BOSDA dialokasikan dari dana Otonomi Khusus atau Otsus, merupakan komitmen Pemerintah Kota Jayapura dalam meningkatkan mutu pendidikan dan dirancang untuk mendorong dan mendukung manajemen berbasis sekolah, melalui penyediaan dana tambahan di tingkat sekolah baik jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.
“Kami telah membuka buku tabungan [di Bank Papua] kepada peserta didik. Ini merupakan implementasi dari penyaluran dana BOSDA tahun 2023, atau yang disebut dengan Numbay Pintar,” ujarnya.
Yoppi Hanuebi berharap dana yang telah diberikan kepada yang berhak menerima supaya digunakan untuk pembayaran uang sekolah sekaligus meringankan beban orang tua agar tidak ada tunggakan di sekolah.
Kepala SMP Negeri 2 Jayapura, Dorthea Carolien Enok, mengatakan jumlah siswa baik siswa Port Numbay dan OAP umum di kelas 7, 8, dan 9 sebanyak 585 orang.
“Dana BOSDA ini diberikan langsung melalui rekening masing-masing peserta didik. Kami juga gencar melakukan sosialisasi, seperti pembelian paket seragam dan pembelian buku paket. BOSDA ini diberikan di awal tahun pembelajaran untuk pembelian atribut siswa baru,” ujarnya.
Carolien Enok berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura lebih gencar mensosialisasikan BOSDA kepada orang tua untuk mencegah anggapan dari orang tua bahwa uang itu milik anak-anak.
“Memang milik peserta didik, namun ada kewajiban yang harus diselesaikan di sekolah guna mendukung kelancaran belajar mengajar anak. Kami berharap pengertian dari orang tua agar memahami ini,” ujarnya. (*)