Jayapura, Jubi – Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Manajemen atau STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura, Rosiyati M.H Thamrin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Universitas Sepuluh Nopember Papua, pada Jumat (25/11/2022), yang membutuhkan anggaran sebesar Rp60 miliar.
Rosiyati menyatakan Universitas Sepuluh Nopember Papua dibangun di atas lahan seluas 2 hektare yang terletak di Holtekamp berdekatan dengan pesantren Hidayatullah Koya, Kota Jayapura. Gedung Universitas Sepuluh Nopember Papua ditargetkan sudah dapat digunakan pada tahun ajaran baru 2023.
“Lokasi (Universitas Sepuluh Nopember Papua) di Holtekamp samping pesantren Hidayatulah. Luasnya 2 hektar,” kata Rosiyati kepada Jubi melalui panggilan telepon, pada Jumat (25/11/2022).
Rosiyati menjelaskan di atas lahan seluas 2 hektar itu akan dibangun fasilitas kampus yang terdiri atas gedung rektorat, ruang kuliah, auditorium, perpustakan dan laboratorium, fasilitas olahraga, bank kampus, mushola, mes karyawan, taman, parkiran dan lain-lain. Pembangunan Universitas Sepuluh Nopember Papua direncanakan menelan anggaran hingga Rp60 Miliar.
“Yang jelas apa saja yang dibangun ada terpampang denahnya di lokasi yang mau di bangun. Dan anggaran dari pendiri yayasan dan selebihnya kita mencari donasi-donasi siapa saja yang mau membangun pembangunan kampus ini,” ujarnya.
Rosiyati menyatakan nantinya Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sepuluh Nopember Papua dengan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Manajemen atau STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura disatukan menjadi Universitas Sepuluh Nopember Papua.
Ia menyampaikan Universitas Sepuluh Nopember Papua akan memiliki lima program studi yakni Program Studi Teknik Informasi, program studi Sistem Informasi, program studi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, program studi Manajemen dan program studi Teknologi Industri.
“(Prodi-prodi ini untuk) memenuhi prodi-prodi yang disyaratkan untuk menjadi Universitas Sepuluh Nopember Papua,” katanya.
Rosiyati menyatakan saat ini ada kurang lebih 500 mahasiswa yang menempuh kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sepuluh Nopember Papua dengan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Informatika dan Manajemen atau STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura. Rosiyati berharap dengan pembangunan Universitas Sepuluh Nopember Papua para mahasiswa dapat belajar dengan dukungan fasilitas kampus yang nyaman, representatif dan kondusif.
“Harapannya kami supaya lebih merasakan bagaimana situasi kampus dengan fasilitas ruang kuliah yang nyaman, representatif dan kondusif serta dengan parkir yang luas,” ujarnya.