Jayapura, Jubi- Lompat karet merdeka, tali kotak, gici-gici adalah permainan tradisional Kampung Yoka yang diangkat dan dilombakan pada Festival Port Numbay hari Ke-2, Sabtu (27/4/2024). Semua permainan ini merupakan permainan tradisional yang dimainkan anak-anak Kampung Yoka sejak dahulu.
Herlina Tukayo, anggota panitia Festival Port Numbay saat ditemui Jubi di Kampung Yoka, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Sabtu (27/04/2024), mengatakan permainan populer pada masanya itu diangkat dan diperlombakan dalam festival agar seterusnya tetap dimainkan anak-anak untuk melestarikan tradisi budaya.
“Lomba yang dimainkan hari ini kita angkat dari budaya tradisional permainan-permainan pada jaman dulu, kita mengangkat kembali seperti lomba tali masuk, lompat tali atau tali merdeka dan gici-gici. Sebenarnya masih banyak permainan cuma ini saja yang diangkat, dan permainan ini khususnya untuk anak-anak,” katanya.
Untuk permainan tali masuk dimainkan secara gabungan antara perempuan dan laki-laki yang dibagi menjadi dua regu. Satu regu terdiri dari empat sampai enam orang. Regu yang dapat giliran pertama berdasarkan undian, regu yang menang akan main duluan dan yang kalah akan menjaga tali masuk.
“Kalau tali masuk ini hanya digambar di lapangan menggunakan cat atau dulu kita gambarnya di atas tanah saja, ada empat kotak jadi ada yang jaga di garis pertama, kedua, dan ketiga serta di garis tengah, masig-masig jaga musuh agar tidak mudah lewat,” katanya.
Tukayo juga menjelaskan permainan tradisional gici-gici yang dimainkan hanya oleh perempuan. Satu kelompok perempuan terdiri dari dua orang. Cara bermainnya masing-masing orang harus memiliki satu batu yang rata dan tipis atau disebut gaco untuk dibuang ke dalam kotak yang disebut gici-gici.
Gici-gici dimainkan dengan cara melompat menggunakan satu kaki dan tidak boleh menginjak garis pada kotak. Batu yang dilempar juga tidak boleh keluar dari dalam kotak harus pas masuk ke dalam kotak.
“Gici-gici di gambar juga di atas tanah terdiri dari 7 kotak, dua kotak sebelah kiri dan kanan merupakan telinga dan kotak paling ujung adalah kepala, dan siapa yang buang dalam kotak yang disebut kepala dan berhasil membawanya dengan syarat harus balik belakang baru ambil dan kalau berhasil orang itu yang menang,” katanya.
Ia juga menjelaskan permainan lainya yaitu karet merdeka. Karet merdeka ini merupakan permainan tradisional yang menggunakan karet, tapi dahulu biasa menggunakan tali. Ini juga permainan yang biasanya dimainkan oleh perempuan dalam jumlah tiga sampai 4 orang masing-masih regu.
Caranya didahului dengan berunding, regu mana yang menang dia yang bermain duluan. Sedangkan yang kalah bertugas pegang karet di masing-masing sisi.
“Mainnya mulai dari [karet diletakkan] yang rendah yaitu, mulai dari injak karet, kasih naik ke lutut, pinggang, dada, leher, telinga, kepala, jengkal satu, jengkal dua, dan yang paling tinggi disebut merdeka, dan yang main harus lompat setinggi itu kalau tidak sampai berarti mati, dan ganti dengan regu berikutnya. Kalau yang main baru tra perna mati itu yang menang, biasanya permainan ini dari lutut sampai dada jangan sampai tersentuh karetnya,” katanya,
Perlombaan-perlombaan ini diharapkan selain dapat melestarikan permainan tradisional juga agar anak-anak diperkenalkan dengan budaya permainan yang sehat. Apalagi saat ini anak-anak sudah dihadapkan pada berbagai macam permainan di gawai.
“Untuk anak-anak muda dengan festival ini kita bisa mengingat kembali kebiasaan-kebiasaan yang sering kita lakukan ataupun bermain, karena jaman sekarang jarang sekali sudah main permainan tradisional seperti begini, semua pake HP untuk main games. Semoga kedepannya permainan tradisional bisa terus digemari anak-anak dan terus dilestarikan sampai ke generasi berikutnya,” katanya.
Tali masuk, karet merdeka, dan gici-gici boleh jadi tidak khas berasal Kampung Yoka. Karena permainan semacam itu, dengan sebutan yang berbeda, juga dimainkan di tempat-tempat lain di nusantara. Tetapi yang terpenting permainan tradisional itu perlu untuk dilestarikan khususnya pada generasi anak-anak. (*)
Discussion about this post