Merauke, Jubi – Penyelenggara Pemilu, yakni KPU dan Bawaslu serta para tokoh masyarakat dan pihak keamanan di Kabupaten Asmat, Papua Selatan sepakat untuk kegiatan pencoblosan Pemilu 2024 di 23 kampung di Distrik Suru-Suru dipusatkan di Kampung Tomor.
Kasat Reskrim Polres Asmat, Ipda Dicky Fariz Rahmad Alhafizh kepada Jubi, Rabu (7/2/2024), menyatakan bahwa penyelenggara pemilu, kepolisian dan para tokoh masyarakat (kepala suku, tokoh agama, adat, perempuan dan pemuda) beberapa bulan lalu melakukan pertemuan bersama untuk membahas aspek keamanan Pemilu 2024.
Dalam pertemuan itu, telah dipetakan sejumlah daerah atau distrik rawan yang dapat menghambat, dan atau dapat menggagalkan suksesi demokrasi di kabupaten itu. Mengingat Asmat berbatasan dengan empat kabupaten, dan dua di antaranya adalah Nduga dan Yahukimo yang disebut ada kelompok bersenjata di sana.
“Untuk Kabupaten Nduga dan Yahukimo itu merupakan salah satu titik rawan kelompok bersenjata. Hal ini yang mendorong KPU, Bawaslu dan keamanan untuk berkoordinasi dengan kepala suku, para tokoh kepala distrik, dan kepala kampung,” kata Dicky Alhafizh ketika dihubungi dari Merauke.
Karena alasan keamanan, kata Dicky Alhafizh, pihak-pihak dalam rapat tersebut menyepakati kegiatan pemilihan anggota legislatif, presiden dan wakil presiden pada 14 Februari 2024 di puluhan kampung di Distrik Suru-Suru dipusatkan di salah satu kampungnya saja, yakni Tomor.
Sedangkan untuk kampung-kampung di Distrik Kolofbraza dan Korowai Buluanop yang notabene sangat sulit dijangkau dan rawan, disepakati juga apabila tidak memungkinkan, maka pelaksanaan pencoblosan berlangsung di masing-masing ibukota distrik. Kegiatan pencoblosan di Korowai Buluanop dipusatkan di Mabul. Untuk Kolofbraza dipusatkan di Binamsai.
“Situasi kamtibmas menjelang 14 Februari 2024 di Kabupaten Asmat, Papua Selatan saat ini kondusif. Kami TNI Polri tetap memastikan penyelenggaraan pemilu dapat berjalan aman, lancar dan tertib. Untuk mengantisipasi gangguan Pemilik, kami rutin razia miras, orang mabuk dan sebagainya,” tutup Dicky Alhafizh. (*)