Jayapura, Jubi – Menyusul kematian tiga orang termasuk seorang gadis berusia 12 tahun yang hilang ketika perahu fiberglass yang mereka tumpangi terbalik di perairan Tuvuca di Lau Group minggu lalu, Menteri Perempuan, Anak dan Perlindungan Sosial, Fiji, Lynda Tabuya menyerukan Kementerian Pendidikan untuk memasukkan keterampilan renang dalam bertahan hidup sebagai bagian dari kurikulum pendidikan. Pernyataan itu kutip Jubi dari fijivillage, Senin (15/1/2024).
Sambil menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga para korban muda, Tabuya mengimbau kepada seluruh orang tua dan tokoh masyarakat, terutama Turaga Ni Koro di kampung-kampung di kawasan perkampungan dan maritim, untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi di komunitas masing-masing diperiksa secara rutin untuk memastikan hal tersebut.
Kapal mempunyai peralatan keselamatan laut yang relevan seperti jaket pelampung, VHF darurat, dan suar yang dapat berguna pada saat terjadi insiden seperti ini.
Dia juga mengimbau semua orang tua dan wali untuk waspada dan memastikan bahwa anak-anak atau lingkungan mereka mengetahui peraturan keselamatan di air dan diajari cara berenang.
Tabuya mengatakan dengan sisa waktu 2 pekan sebelum semester pertama dimulai, dia mendesak semua orang tua, wali, tokoh masyarakat dan operator perahu untuk mewaspadai keberadaan dan aktivitas anak-anak.
Dia mengatakan pastikan anak-anak berada di bawah pengawasan orang dewasa saat pergi piknik, atau bepergian dengan perahu dengan peralatan keselamatan yang relevan di dalamnya. (*)
Discussion about this post