Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Perancis, Elisabeth Borne akan memimpin perundingan bilateral yang mempertemukan kelompok pro kemerdekaan dan anti kemerdekaan Kaledonia Baru di Paris, Perancis, pada akhir Oktober. Perundingan itu akan mencoba memutuskan masa depan politik negara yang telah tiga kali menggelar referendum untuk melepaskan diri dari Perancis itu.
Perundingan di antara kelompok pro dan anti kemerdekaan Kaledonia Baru itu akan berlangsung pada 27 Oktober 2022 di Paris. Radio New Zealand mengutip pemberitaan La Premiere yang menyebutkan Perdana Menteri Perancis, Elisabeth Borne akan memimpin pertemuan bilateral itu. Pertemuan itu akan dihadiri Menteri Wilayah di Luar Daratan Perancis, Jean-Francois Carenco. Perundingan itu akan diikuti dengan Konvensi Mitra yang akan digelar pada 28 Oktober 2022.
Para pimpinan The Kanak and Socialist National Liberation Front atau FLNKS menggelar pertemuan internal mereka pada Jumat (14/10/2022), untuk mempersiapkan delegasi mereka mengikuti perundingan Paris. Untuk pertama kalinya, kelompok masyarakat sipil juga akan diundang dalam pembicaraan tersebut.
Pertemuan di Paris pada 27 Oktober 2022 nanti adalah perundingan pertama yang digelar pasca referendum ketiga kemerdekaan Kaledonia Baru pada tahun lalu, sesuai dengan Kesepakatan Noumea. Sebelumnya, Jean-Francois Carenco telah menghadiri 33 pertemuan selama empat hari kunjungannya ke Kaledonia Baru, yang dilakuan untuk memperbarui dialog antara Pemerintah Perancis dan kelompok pro kemerdekaan.
Upaya itu dilakukan menyusul hasil referendum ketiga yang menunjukkan 96 pemilih memilih untuk mempertahankan Kaledonia Baru sebagai bagian dari Perancis, karena referendum itu diboikot kelompok pro kemerdekaan. Kelompok pro kemerdekaan menolak mengakui keabsahan hasil referendum itu sebagai bagian dari proses dekolonisasi.
Kesepakatan Noumea menetapkan bahwa pasca tiga kali penolakan terhadap tuntutan kemerdekaan Kaledonia Baru, para pemangku kepentingan harus bertemu dan membahas situasi tersebut. (*)