Jayapura, Jubi – Papua Nugini atau PNG sejak merdeka 16 September 1975, sudah menjalin hubungan kerja sama dengan Tiongkok. Bahkan sejak awal hanya mengakui satu Tiongkok, dan bukan Taiwan, serta melakukan kerja sama ekonomi dan pendidikan.
“Papua Nugini menganggap Tiongkok sebagai mitra penting dalam perdagangan dan ekonomi,“ kata Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, sebagaimana dilansir Tkatchenko commends China for support – The National.
Hal ini dikatakan Tkatchenko saat Menlu PNG ini ketika menerima US$ 350.000 (K1,2 juta) dalam pendanaan bantuan Virus Corona (Covid-19).
Menlu Tkatchenko menambahkan kedua negara akan terus saling mendukung sehingga kedua ekonomi dapat tumbuh bersama. Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk memfasilitasi respons Covid-19 negara itu.
Selain itu, kata Tkatchenko, beberapa dana itu akan digunakan untuk mengirim sekitar 200 siswa Papua Nugini untuk melanjutkan studi di Tiongkok.
“Pemerintah kami dari tahun 1975 selalu mendukung kebijakan ‘Satu Tiongkok’. Tiongkok dan kami akan terus melakukannya selama lima tahun ke depan,” katanya.
“Kami melihat Tiongkok sebagai mitra ekonomi yang sangat penting dalam perdagangan dan ekonomi untuk memajukan negara kami di bidang ini,” Menlu PNG itu.
Tkatchenko mengatakan PNG mengapresiasi bantuan Covid-19 dan dukungan untuk 200 mahasiswa yang akan belajar di Tiongkok.
Dia mengatakan Tiongkok memainkan peran dalam membangun sumber daya manusia negara itu dan Pemerintah berterima kasih atas sikap itu. Charge d’affairs Kedutaan Besar Tiongkok. Chen Jiliazy mengatakan negaranya ingin terus memperkuat PNG.
Papua Nugini yang merdeka pada 16 September 1975, menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 1976. Kedua negara saat ini mempertahankan hubungan diplomatik, ekonomi, dan pada tingkat yang lebih rendah, hubungan militer.
Hubungan itu ramah
Tiongkok adalah penyedia investasi dan bantuan pembangunan yang signifikan untuk Papua Nugini. Saat Papua Nugini sebagai tuan rumah Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2018, Tiongkok membangun The Independence Boulevard merupakan jalan di Papua Nugini yang dibangun oleh Tiongkok Harbour Engineering Company.
Begitupula dalam pembangunan Bandara Vanimo, ibukota West Sepik atau Sandaun Province Papua Nugini, juga dikerjakan oleh China Railway Construction Engineering Group Co Ltd pada November 2018 dan pekerjaan dimulai pada tahun berikutnya. (*)