Jayapura, Jubi – Dinas Olahraga dan Pemuda atau Disorda Papua melalui bidang peningkatan prestasi olahraga mulai mengumpulkan pelatih dan asisten pelatih cabang olahraga Pusat Pendidikan dan Latihan olahraga Pelajar Daerah (PPLP/PPLPD).
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Disorda Papua, Timotius Matuan, mengatakan perihal tersebut untuk memberikan arahan kepada para pelatih dan asisten pelatih untuk merencanakan agenda kerja.
Pasalnya, kata Matuan, program latihan para atlet Papua tidak boleh mengalami jeda, harus tetap berjalan.
“Kita panggil pelatih-pelatih ini karena seharusnya kegiatan PPLP ini tidak bisa diliburkan, mulai dari pembinaannya sampai makan dan minumnya. Karena kalau ketika atlet itu libur, jangankan satu minggu, lebih dari itu saja, itu atlet punya peak performance sudah harus mulai dari nol. Oleh karena itu, saya sengaja panggil pelatih-pelatih ini untuk mengecek kembali,” kata Matuan kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (30/5/22).
Ia mengungkapkan, SK para pelatih dan asisten pelatih yang telah lolos seleksi sudah disiapkan, hanya saja masih menunggu Kadisorda Papua untuk diterbitkan.
“Untuk PPLP sudah libur enam bulan ini karena alasan kita harus memperbaiki manajemen, makan minum kita harus perbaiki mereka. Paling intinya itu kita panggil pelatih-pelatih untuk mengecek atlet-atletnya, karena pelatih selama ini menunggu SK. Padahal SK mereka sudah jadi, sekarang kita menunggu Pak Kadis, begitu datang kita langsung terbitkan SK pelatih baru mereka, lalu melaksanakan pemusatan latihan,” jelasnya.
Ia menambahkan, para atlet PPLPD Papua rencananya mulai bergeser dan ditempatkan di kawasan olahraga Doyo Baru pada Juni mendatang untuk memulai pemusatan latihan.
“Sekitar bulan Juni mereka masuk ke Doyo Baru semua, mulai dari PPLP dan PPLPD. Tadi pelatih yang kita panggil itu sekitar 11 pelatih sesuai cabang olahraga APBD,” pungkasnya.
Sebelumnya, Plt Kadisorda Papua, Alexander Kapisa, sudah menyatakan bahwa seusai pergantian tahun ajaran baru selanjutnya seluruh siswa PPLPD Papua akan digeser ke kawasan Doyo Baru.
“Sebenarnya kemarin anak-anak itu per-Januari sudah harus masuk ke Doyo, cuma kita terkendala proses belajar mengajar mereka yang akan masuk ke tahun ajaran baru, jadi ini yang sedikit menjadi hambatan, tapi rencana Juni-Juli itu sudah wajib semuanya masuk di sana,” ujar Kapisa. (*)
Discussion about this post