Jayapura, Jubi – Sebanyak 13 OAP (orang asli Papua) mengikuti pelatihan tata rias pengantin guna meningkatkan keterampilan bagi angkatan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja.
Kegiatan yang berlangsung di Grand Abe Hotel Jayapura, Jumat (4/8/2023), merupakan program Dinas Tenaga Kerja pada sub kegiatan proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja berdasarkan klaster kompetensi.
“Kegiatan ini sebagai bentuk keberpihakan Otsus di Tanah Papua dan menyediakan lapangan kerja bagi pengangguran dan setengah pengangguran,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kota Jayapura, Djoni Naa.
Pelatihan keterampilan tata rias pengantin dilaksanakan 14 hari atau selama dua pekan, 4-16 Agustus 2023, yang bertempat di Lembaga Pelatihan Kerja Papua Beauty Course sebagai instruktur atau pelatih.
“LPK Papua Beauty Course ini sudah mempunyai lisensi dan berada di SMK Negeri 1 Jayapura di Distrik Jayapura Utara, yang juga merupakan mitra dari Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura,” ujarnya.
“Setelah mengikuti pelatihan tata rias kecantikan, peserta langsung diberikan peralatan kerja untuk membuka usaha baik secara offline dan online. Harapan saya, kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi dan mengurangi pengangguran,” jelasnya.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Jayapura, Amos Solossa, mengatakan pelatihan tata rias kecantikan untuk meningkatkan pengupahan, kesejahteraan, dan meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dipersyaratkan oleh pasar kerja.
“Adanya pelatihan ini pencari kerja dapat berkompetensi dan berkompetisi sesuai pasar kerja. Melalui pelatihan dapat mempersiapkan tenaga kerja siap pakai dan menciptakan lapangan kerja baru yang memadai,” ujarnya.
Data Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura hingga Juli 2023, sebanyak 1.340 pencari kerja, dengan rincian 754 orang laki-laki, 595 orang perempuan, 980 OAP dan 360 non-OAP.
“Angka itu terus bertambah dari tahun ke tahun, maka diperlukan peningkatan kesejahteraan. Lapangan kerja sedikit, namun pencari kerja sangat banyak,” ujarnya.
Amos Solossa menambahkan peningkatan sumber daya tenaga kerja melalui pelatihan dan bimbingan menjadi tanggung jawab bersama agar ke depan pencari kerja menjadi terampil dan profesional yang memiliki daya saing.
“Dilakukan pemantauan agar bisa melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk memberikan solusi. Harus dituntun sampai bisa mandiri. Kerja fokus dan disiplin agar bisa sukses,” katanya. (*)