Jayapura, Jubi- Ajang Piala Dunia Wanita, FIFA 2023 yang berlangsung di Australia dan Selandia Baru pada 20 Juli- 20 Agustus 2023 memberikan angin segar bagi jurnalis Perempuan di Pasifik.
Sekelompok wanita Indo-Pasifik dan Bangsa Pertama akan menjadi pusat perhatian sebagai komentator pelatihan dan jurnalis keliling di FIFA Women’s World Cup (WWC) , di bawah dukungan dan bimbingan dari ABC.
“Bekerja sama dengan FIFA WWC, Konfederasi Sepak Bola Oseania, dan Kantor Olahraga Pemerintah Australia, ABC memberikan dua program pelatihan dan pendampingan yang komprehensif, satu berfokus pada pelatihan komentar dan yang lainnya pada penceritaan jurnalisme seluler,”demikian dikutip jubi.id dari solomonstarnews.com, Jumat (4/8/2023)
Dikatakan bahwa prakarsa ini bertujuan untuk meningkatkan peluang karir bagi perempuan di media olahraga di Australia dan kawasan Indo-Pasifik, memperkuat suara perempuan dalam olahraga dan membina jaringan profesional melalui keikutsertaan dalam acara olahraga global.
Ali Osborne, Manajer Program Tanggung Jawab Sosial dan Warisan, Konfederasi Sepak Bola Oseania berkata, pihaknya sangat senang melihat lebih banyak jurnalis dan komentator wanita ditawari kesempatan untuk meliput pertandingan dalam bahasa asli mereka, yang akan membantu meningkatkan visibilitas permainan wanita di negara mereka.
Selama tiga bulan terakhir, para jurnalis perempuan telah menjalani pengembangan media intensif dan pelatihan online dengan spesialis ABC, mempersiapkan partisipasi mereka dalam acara besar ini.
Selama WWC FIFA, para peserta akan menerima pelatihan imersif untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan industri mereka. Mereka akan melatih keterampilan jurnalisme komentar dan seluler sebelum, selama, dan setelah pertandingan, mendapatkan pengalaman langsung yang berharga. Partisipasi mereka tidak hanya merupakan langkah signifikan menuju pencapaian kesetaraan gender di media olahraga, tetapi juga berkontribusi pada diversifikasi perspektif dan narasi dalam industri tersebut.
“Mereka akan membina hubungan antara mereka sendiri dan wanita yang lebih luas di komunitas sepakbola baik sekarang maupun di masa depan. Ini adalah komponen penting untuk pertumbuhan dan perkembangan permainan, memberikan peluang dan jalur baik di dalam maupun di luar lapangan,” kata Johanna Wood, Ketua Kelompok Kerja Warisan FIFA.
Pemerintah Australia mendukung pelatihan ini karena sejalan dengan tujuannya untuk meningkatkan kesetaraan gender, keragaman dan inklusi dalam olahraga, meningkatkan kehadiran First Nations dan Indo-Pasifik ke Piala Dunia.
Piala Dunia Wanita FIFA akan diadakan di Australia dan Selandia Baru dari 20 Juli hingga 20 Agustus 2023. Proyek ini didanai bersama oleh FIFA dan Pemerintah Australia, melalui Team Up dan Office for Sport.(*)