Jayapura, Jubi – Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi, mengatakan nelayan di Teluk Youtefa, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua, tidak lagi nyaman melaut.
“Sampah organik maupun nonorganik sisa produksi dari aktivitas manusia yang tidak terpakai menjadi permasalahan lingkungan dan kesehatan akibat dari ulah masyarakat yang membuang sampah sembarangan,” ujar Sibi di Jayapura, Senin (22/1/2024).
Dikatakannya, permasalahan sampah tersebut sangat dirasakan masyarakat yang mendiami Kampung Tobati dan Kampung Enggros, terutama mereka yang sehari-harinya sebagai nelayan.
“Bukan lagi ikan yang didapat tapi sampah. Ini sangat ironis, karena dulu nelayan menjaring ikan tidak disibukkan dengan sampah yang tersangkut di jaring atau pancingan,” ujarnya.
Teluk Youtefa sebagai mata pencaharian sehari-hari para nelayan, berangsur mulai memengaruhi pendapatan terutama hasil tangkapan ikan yang mulai berkurang.
“Pendapatan terbesar nelayan saat Teluk Youtefa belum terjamah pembangunan, penghasilannya bisa mencapai Rp 1 juta, itu pun tidak sehari penuh (pergi siang pulang sore),” katanya.
Sibi berharap, warga tidak lagi membuang sampah sembarangan terutama di Teluk Youtefa, karena saat ini di tengah laut maupun di hutan bakau banyak sekali sampah-sampah dari darat.
“Warga kampung juga jangan buang sampah sembarangan, sehingga tidak selalu menyalahkan warga yang tinggal di kota,” ujarnya. (*)
Discussion about this post