Jayapura, Jubi – Dalam rangka revitalisasi bahasa daerah, Balai Bahasa Papua mengelar rapat koordinasi pakar dan calon pengajar guna menjaga keberlangsungan bahasa daerah.
Kepala Balai Bahasa Papua, Sukardi Gau, mengatakan revitalisasi tersebut dilaksanakan agar bahasa-bahasa daerah tidak menuju kepunahan.
“Harapannya bahasa daerah di Papua bisa menjadi unsur untuk kosakata bahasa Indonesia dan masuk dalam KBBI [Kamus Besar Bahasa Indonesia),” ujar Sukandi di Hotel Horison Padang Bulan, Kota Jayapura, Rabu (8/3/2023).
Rakor revitalisasi bahasa daerah yang berlangsung selama tiga hari, 8-10 Maret 2023, melibatkan sembilan daerah kabupaten/kota di Papua dengan bahasa berbeda-beda.
“Sebagai wujud kepedulian dalam memahami betapa pentingnya keberadaan Bahasa, meningkatkan minat anak-anak muda untuk belajar bahasa daerah agar terjaga dengan baik,” ujarnya.
Tanah Papua memiliki 428 bahasa daerah dengan 250 suku, atau kedua terbanyak di Indonesia. Maka untuk terus melestarikannya, perlu dilakukan revitalisasi sehingga melahirkan penutur muda.
“Dengan melibatkan pakar dan calon pengajar agar pelaksanaan revitalisasi berjalan maksimal begitu juga dengan pengimbasannya dapat memberikan manfaat kepada orang lain,” jelasnya.
Sukardi berharap dengan menghidupkan bahasa daerah memiliki dampak yang luas kepada masyarakat di Papua sebagai wujud untuk menyukseskan program merdeka belajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Debora Rumbino, minta peserta yang datang mengikuti kegiatan revitalisasi dapat mengimbaskannya kepada warga lainnya.
“Bukan tugas balai bahasa saja, tapi kita semua punya tugas untuk melestarikan bahasa daerah. Mari bersama-sama melestarikan dan menjaga bahasa daerah sebagai identitas kita,” katanya. (*)