Wamena, Jubi – Usai dilantik menjadi Penjabat Bupati Jayawijaya pada Selasa (19/2/12/2023) oleh Pj Gubernur Papua Pegunungan, Sumule Tumbo pun melaksanakan penyerahan memori jabatan dari bupati lama, Jhon R Banua, Rabu (20/12/2023), di ruang rapat bupati.
Pj Bupati Jayawijaya, Sumule Tumbo mengatakan usai dilantik langkah atau kebijakan yang diambil pertama mengenai penataan APBD 2024 Jayawijaya, untuk diarahkan ke skala prioritas secara nasional dan agenda nasional yaitu pemilu dan pemilukada 2024 serta prioritas nasional untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, dan pengendalian inflasi.
“Apalagi saat ini sudah memasuki Natal dan tahun baru tentu harga-harga naik, sehingga bagaimana pemerintah daerah mengintervensi untuk meringankan beban masyarakat dengan menurunkan harga jual produk terutama sembako sehingga daya beli masyarakat terjangkau,” kata Sumule Tumbo.
Untuk itu ia bersama seluruh jajaran akan meninjau kembali, agar APBD 2024 diarahkan ke skala prioritas dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial.
“Fokus kepada kepentingan dasar masyarakat, karena masih ada waktu cukup setelah dilakukan evaluasi oleh gubernur lalu disesuaikan selama tujuh hari kerja. Karena amanah kepada Pj bupati wajib menyukseskan agenda nasional. Jadi saya ajak kita semua utamanya media selaku ujung tombak di dalam mendorong transparansi, mari kita bersama-sama mengawal proses pembangunan dan pelayanan masyarakat di Kabupaten Jayawijaya,” katanya.
Dari APBD Jayawijaya 2024 sebesar Rp 1,7 triliun itu, nantinya akan dilihat antara lain proporsi belanja pegawai tidak boleh lebih dari 30 persen, kemudian yang sifatnya mandatory spending antara lain bidang pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari belanja daerah, kesehatan sekurang-kurangnya 10 persen dari belanja daerah, dan infrastruktur sekurang-kurangnya 40 persen.
“Ini yang akan kita lihat bersama ke depan bagaimana memenuhi mandatory spending itu. Apalagi melihat kondisi masyarakat saat ini masih terjadinya stunting dan kemiskinan ekstrem sehingga menjadi tugas dan tanggung jawab bersama untuk melakukan penanganan secara efektif, efisien, transparan dan bertanggung jawab,” kata Tumbo.
Mantan Bupati Jayawijaya, Jhon R Banua menyatakan pembangunan Jayawijaya selama lima tahun ini penuh dengan dinamika baik sosial, keamanan, politik, budaya dan kultural. Meski begitu, pembangunan Kabupaten Jayawijaya yang menjadi ibu kota Provinsi Papua Pegunungan dapat berjalan baik berkat dukungan semua pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, tokoh-tokoh dan juga pimpinan OPD dan staf yang selama ini bersama-sama melaksanakan proses pembangunan.
“Saya titipkan kelanjutan pembangunan kabupaten ini kepada Pj bupati. Dengan beragam masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, tentu menjadi tantangan tersendiri dalam pemerintahan, oleh sebabnya saya berpesan agar pembangunan ke depan dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” kata Banua. (*)