Wamena, Jubi – Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix V. Wanggai, Selasa (19/12/2023) resmi melantik Sumule Tumbo sebagai Penjabat Bupati Jayawijaya setelah masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati berakhir 18 Desember 2023.
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix V. Wanggai mengatakan menginjak 67 tahun, Kota Wamena telah menginjak usia dewasa. Seiring dengan itu, Kota Wamena dan pemerintahan Kabupaten Jayawijaya akan semakin tumbuh dan menjalankan peran yang semakin strategis.
“Ini adalah menjadi bagian untuk konsolidasi internal pemerintahan baik di provinsi maupun ibu kota provinsi,” kata Wanggai.
Menurutnya Kabupaten Jayawijaya mempunyai peran strategis selain menjadi ibu kota provinsi, tentu ada suatu konsekuensi di dalam menjalankan peran sentra pelayanan pemerintahan sebagai wajah ibu kota.
“Untuk itu membutuhkan penataan kota, sebagaimana ibu kota provinsi. Sehingga penataan kota di Jayawijaya ini menjadi sebuah kebutuhan mutlak dan prioritas dari penjabat Bupati Jayawijaya,” katanya.
Selain itu kata Gubernur, Jayawijaya juga menjadi regional hub, tetap menjalankan peran sebagai sentra distribusi barang, jasa, pergerakan logistik sehingga penataan strategis sistem tersebut menjadi hal yang strategis.
“Ini menjadi bagian strategi kita bersama untuk menurunkan tingkat kemahalan harga, inflasi dan juga pelayanan pemerintahan,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan agar Penjabat Bupati dapat terus membangun dialog, komunikasi bersama para tokoh masyarakat yang beragam menjadi hal penting sebagai pra syarat di dalam melaksanakan pengambilan kebijakan, program, pembiayaan dan berbagai kegiatan pelayanan pemerintahan.
“Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya menjadi jantung bagi pulau Papua, sehingga ini menjadi hal penting untuk terus menjaga terus nuansa kebersamaan sehingga ada rasa damai, nyaman mejalani kehidupan yang lebih baik ke depannya,” katanya.
Di tempat lain, sejumlah massa aksi melakukan pemalangan pintu gerbang kantor dinas otonom Jayawijaya, karena menolak dilantiknya Sumule Tumbo sebagai Penjabat Bupati Jayawijaya.
Massa aksi yang mengatasnamakan diri Forum Peduli Demokrasi Masyarakat Jayawijaya menolak dilantiknya Sumule Tumbo sebagai PJ Bupati, karena apa yang dipercaya menduduki jabatan itu bukanlah dari usulan DPRD setempat.
Bahkan salah satu tuntutan massa aksi meminta agar Wakil Menteri Dalam Negeri, John Wempi Wetipo berhenti untuk mengintervensi semua urusan pemerintah daerah Kabupaten Jayawijaya dengan kepentingan pribadi. (*)