Jayapura, Jubi – Pembantu Rektor II Universitas Cenderawasih atau Uncen Prof Dr Arung Lamba MSi menyatakan sejumlah peserta seleksi penerimaan mahasiswa Uncen melalui Jalur Mandiri Seleksi Bersama 2023 kesulitan mengoperasikan komputer pada tes Computer Based Test. Ia menyatakan kebanyakan peserta tes yang mengalami kesulitan itu berasal dari daerah.
Hal itu dinyatakan Arung di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Selasa (4/7/2023), terkait seleksi penerimaan mahasiswa Uncen melalui Jalur Mandiri Seleksi Bersama (JMSB) 2023 yang berlangsung di Kota Jayapura, Biak, Nabire, Timika, Serui, Wamena, dan Merauke. “Umumnya [calon mahasiswa yang kesulitan mengoperasikan komputer] berasal dari daerah, terutama daerah-daerah pegunungan,” kata Arung.
JMSB Uncen 2023 di Kota Jayapura berlangsung pada 4 – 9 Juli 2023, sementara JMSB di luar Kota Jayapura akan berlangsung pada 6 Juli 2023.
Arung menyatakan pemantauan seleksi JMSB di Kota Jayapura menunjukkan banyak calon mahasiswa Orang Asli Papua belum memiliki pengetahuan dasar pengoperasian komputer. Hal itu membuat pengawas kewalahan, karena harus mengajari peserta seleksi agar bisa mengikuti ujian.
“Pengawas sedikit kewalahan, harus mengajari mereka bagaimana menjalankan komputer itu. Terutama anak-anak kita dari daerah pegunungan,” katanya.
Hingga Rabu, panitia seleksi JMSB Universitas Cenderawasih menemukan sekitar 26 peserta seleksi yang kesulitan mengoperasikan komputer. Mereka tidak tahu penggunaan tombol Caps Lock untuk mengubah huruf besar dan kecil, tombol untuk menghapus tulisan, hingga kesulitan memasukan username atau password pada aplikasi.
Arung menyatakan penerima mahasiswa baru Uncen dilakukan melalui empat jalur berbeda. Keempat jalur itu adalah jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes atau SNBT, Seleksi Siswa Berprestasi atau SLSB, dan Jalur Mandiri Seleksi Bersama atau JMSB.
Menurut Arung, Uncen telah menerima 1.919 mahasiswa baru melalui jalur SNBP, SNBT, dan SLSB. Sementara jumlah mahasiswa baru yang akan diterima melalui jalur JMSB mencapai 3.121 mahasiswa. “Untuk tahun ini daya tampung Uncen 5.040 mahasiswa [baru] ,” ujarnya.
Salah satu pengawas tes, Markus menyatakan mereka sebenarnya bisa mengoperasikan komputer, namun belum mengenal fungsi tanda pada keyword tool komputer. Misalnya, peserta kesusahan menggunakan tombol Caps Lock untuk merubah huruf besar atau kecil.
Menurut Markus, kesulitan itu hal yang wajar, dan pengawas akan memandu mahasiswa yang mengalami kesulitan saat mengikuti tes. “Jadi kami pandu mereka. Misalnya, kalau ujian mulai jam 10.00, kami masukan calon mahasiswa 20 menit sebelumnya, dengan tujuan memandu mengisi user dan password. Tetap kami pandu,” kata Markus kepada Jubi, pada Rabu (05/7/2203).
Kepala Biro Administrasi dan Kemahasiswaan atau BAAK Universitas Cenderawasih, Chris Jan Rumsano S Pd M Si menyatakan calon mahasiswa yang mendaftar JMSB mencapai 5.536 orang. Mereka mengikuti tes berbasis Computer Based Test di Kota Jayapura (4.691 mahasiswa), Biak (359 mahasiswa), Nabire (243 mahasiswa), Timika (98 mahasiswa), Serui (62 mahasiswa), Wamena (54 mahasiswa), dan Merauke (29 mahasiswa).
“Di Jayapura melaksanakan ujian mulai 4 Juli hingga 9 Juli, sedangkan daerah akan melaksanakan ujian 6 Juli 2023. Tiap hari [ujian dibagi dalam] empat sesi, karena fasilitas lab komputer Uncen terbatas. Ujian menggunakan komputer UPT PUSKOM, Lab Fakultas Ekonomi, dan Lab Fakultas Teknik, 250 unit komputer,” katanya.
Rumsano menyatakan Universitas Cenderawasih melaksanakan tes berbasis Computer Based Test ini guna meningkatkan mutu dalam seleksi penerimaan mahasiswa. Tes itu dinilai lebih transparan dan hasilnya langsung diketahui setelah tes selesai.
“[Ini] Pertama kali Uncen [melakukan] tes [penerimaan mahasiswa] berbasis komputer. Selama ini pelaksanaan [tes penerimaan mahasiswa] manual. Pendaftaran secara online, tetapi ujian masih berbasis kertas atau manual,” ujarnya.
Rumsano menyatakan Universitas Cenderawasih tetap menyiapkan alternatif bagi calon mahasiswa yang tidak menyelesaikan pendaftaran secara online tetapi sudah membayar biaya pendaftaran, serta kepada calon mahasiswa yang kesulitan mengikuti tes berbasis komputer. Rumsano menyatakan mereka akan mengikuti tes tertulis/manual pada 8 Juli 2023. “Dorang [mahasiswa akan] ujian secara manual,” katanya.
Salah satu calon mahasiswa, Boas Kobak mengaku sudah sebulan mempersiapkan diri untuk mengikuti tes JMSB. Mahasiswa asal Yahukimo tersebut mengambil Program Studi Manajemen Administrasi Perkantoran pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Cenderawasih.
Kobak mengaku tidak kesulitan mengoperasikan komputer. Ia menyatakan telah menyiapkan alternatif lain untuk mendaftar di Universitas Sains dan Teknologi atau USTJ Jayapura apabila tidak lolos di Uncen. (*)