Sentani, Jubi – Masyarakat Kabupaten Jayapura diminta untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat, dan menjaga lingkungan dan alam sekitar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, Jan Jaap Ormuseray saat ditemui Jubi di Kampung Awai, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (27/2/2024).
“Pemberitahuan, sosialisasi, dan imbauan sudah berkali-kali disampaikan, buang sampah pada tempat yang disediakan,” ujarnya.
Soal sampah, kata dia, Danau Sentani adalah milik bersama dan wajib dijaga serta dilestarikan dengan baik. Jangan menjadikan danau yang besar ini sebagai tempat sampah. Sampah perkotaan, menurutnya terbawa melalui aliran sungai di sepanjang Kota Sentani dan bermuara di danau.
“Ada yang secara diam-diam di malam hari membawa sampahnya lalu buang ke sungai dari atas jembatan,” katanya.
Dikatakan, pada momen peringatan Hari Sampah Nasional sudah disampaikan kepada masyarakat terkait pelestarian lingkungan masing-masing, dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan khususnya Danau Sentani jangan dijadikan sebagai tempat sampah terbesar di daerah ini.
“Di beberapa titik pesisir danau sudah terjadi pendangkalan akibat sampah dan tumpukan pasir,” ujarnya.
Menurutnya, fasilitas atau tempat sampah sementara sudah disiapkan oleh pemerintah di setiap titik pada masing-masing wilayah, jam buang sampah juga telah diatur sehingga semua pihak wajib mengikuti aturan yang berlaku.
Jumlah penduduk setiap saat pasti bertambah, kata dia, demikian juga dengan sampah yang dihasilkan. Oleh sebab itu, setiap orang wajib menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing.
“Kita semua pasti menginginkan tempat yang nyaman dan bersih dari sampah, oleh sebab itu, secara bersama kita wajib menjaga seluruh tempat di mana kita berada dari tumpukan sampah,” katanya.
Salah satu warga masyarakat di Kampung Ifar Besar, Pinehas Kubia mengatakan beberapa titik dari Danau Sentani ini sudah mengalami pendangkalan. Pendangkalan tersebut diakibatkan oleh turunnya pasir dari sungai yang bermuara ke danau, serta sampah-sampah perkotaan akan bermuara ke danau apabila turun hujan yang lebat.
“Tumpukan pasir di tepian danau saat ini dijadikan sebagai lahan usaha masyarakat dengan menjual pasir tersebut untuk kepentingan pembangunan,” ujarnya.
Menurutnya, sampah perkotaan sudah menjadi langganan bermuara ke danau, mulai dari sampah plastik, botol-botol sisa oli dari bengkel-bengkel, termasuk juga sampah pasar.
“Jadi, Danau Sentani ini sudah banyak sampah yang masuk ke dalamnya,” kata Pinehas. (*)
Discussion about this post