Wamena, Jubi – Sekolah Anak Indonesia atau SAI akan menggelar Pekan Budaya Papua 2024 yang akan dilaksanakan 4-8 Maret 2024 bertempat di Sekolah Anak Indonesia, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketua pelaksana Pekan Budaya Papua 2024, Wahyudin saat menghubungi Jubi, Senin (26/2/2024), mengatakan kegiatan ini telah memasuki musim keempat, di mana tahun ini mengangkat tema “Akselerasi Budaya: Pijakan Membangun SDM Papua Abad 21”, dan kegiatan dibuka untuk umum serta mengajak seluruh orang yang tertarik dan mencintai budaya di sekitar Jabodetabek, untuk turut berpesta bersama.
“Perayaan budaya tidak lengkap tanpa tradisi perayaan khas Papua, khususnya Papua Pegunungan yaitu bakar batu yang dilakukan sesuai aslinya dengan beberapa penyesuaian, setelah itu akan makan bersama hasil bakar batu dengan seluruh pengunjung,” ujar Wahyudin.
Selain bakar batu, akan ada berbagai sarasehan budaya, pertunjukan seni budaya Papua, diskusi panel, pameran berbagai karya anak-anak Papua, hasil pengkajian budaya Papua dan modernisasi, serta instalasi ruang kehidupan Papua dari masa ke masa (Papua masa lalu, Papua saat ini dan Papua masa depan).
Tokoh yang akan hadir dalam diskusi adalah Thomas Lembong (mantan Menteri Perdagangan RI), Faisal Basri (Ekonom), Eng Go (Pendiri Yayasan Alirena), Abugrey Lobubun (Dancer dari Papua), Stephen Wally (penyanyi dan pendiri Pace Nogei), PT Freeport Indonesia, Direktorat Pembinaan, Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemdikbudristek RI, Marthen Tipagau (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Intan Jaya) dan Gatut (Pendiri Kopi Dingiso Papua).
Selain itu, diangkat juga topik kuliner khas daerah dalam hal ini Papua yang akan menghadirkan narasumber Charles Toto (Papuan Jungle Chef), serta pembahasan mengenai arsitektur dalam sudut pandang budaya bersama arsitek yang fokus pada pengembangan arsitektur budaya, Yori Antar (UMA Nusantara).
Berbicara mengenai budaya tidak lengkap tanpa warna musik yang terbentuk karena budaya Papua, berikut juga fashion yang menandai corak kehidupan sebuah budaya yang tertuang dalam gaya berpakaian.
“Budaya harus menjadi pilar sekaligus pijakan untuk memasuki abad 21, terlebih dalam maraknya ekspansi digital dalam hampir seluruh aspek, dengan ekonomi sebagai motivasi utama. Pekan Budaya Papua 2024 di SAI adalah tentang bagaimana pendidikan berbasis budaya sebagai pijakan mengembangkan SDM Papua abad 21 untuk mewujudkan cerita masa depan Papua,” ujar Eng Go pendiri Yayasan Alirena yang menaungi Sekolah Anak Indonesia. (*)