Sentani, Jubi – Tempat wisata baru di Kabupaten Jayapura terus bergeliat salah satunya di Kampung Berap, Distrik Nimbokrang. Di sana ada lokasi wisata yang lazim disebut Kali Biru II.
Pemilik sekaligus pengelola tempat wisata, Frans Kase mengatakan pihaknya sangat mengharapkan ada dukungan dan bantuan pemerintah daerah (pemda) untuk pengembangan tempat wisatanya. Dikatakan, tempat wisata ini dibuka pada 5 Februari 2022 lalu, dan animo masyarakat sangat luar biasa untuk datang berwisata di sini.
“Beberapa waktu lalu sudah kami datangi pemerintah daerah dan mengajukan permohonan bantuan, agar tempat wisata ini dikelola secara maksimal dan menghasilkan pendapatan, baik kepada kami sebagai pemiliki juga bagi pemerintah daerah,” ujar Frans saat ditemui di Kali Biru II, Kamis (3/8/2023).
Setelah satu tahun berjalan, pengelolaan retribusi bagi para pengunjung yang datang, baik yang menggunakan roda dua maupun empat, semuanya atas kesepkatan bersama keluarga. Menurutnya, pendapatan terbesar yang pernah diperoleh dalam sehari mencapai 5 juta rupiah, dan di hari-hari biasa sebanyak 1,5 juta hingga 2 juta rupiah.
“Untuk roda dua dikenakan biaya sebesar 20 ribu rupiah, sementara roda empat 100 ribu rupiah, truk dan bis 150 ribu rupiah dan penggunaan pondok atau gazebo di pinggir kali sebesar 150 ribu rupiah,” katanya.
Jarak tempuh dari kota sampai ke tempat wisata diperkirakan 1 hingga 2 jam. Hal ini sedikit berbeda dengan waktu-waktu yang lalu, jarak tempuhnya bisa 2 jam lebih karena kondisi jalan raya yang kurang bagus.
“Dari Sentani Kota hingga Kampung Worambaim, Distrik Nimboran, melewati jalan aspal dan dari Worambaim masuk ke tempat wisata di Kampung Berap sekitar 15 kilometer jalannya sudah diaspal. Sekitar 15 hingga 20 menit dari pertigaan Kampung Worambaim,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi, mengatakan untuk tempat-tempat wisata pemandian alam yang penting diperhatikan adalah fasilitas MCK dan akses jalan masuk ke tempat wisatanya, termasuk tempat parkir dan pondok-pondok atau gazebo sebagai tempat berteduh para pengunjung.
“Dari hasil kunjungan kemarin tur wisata pulang kampung, tentunya hal-hal seperti ini akan manjadi bahan evaluasi di setiap perangkat daerah dan pastinya akan diterjemahkan langsung di lapangan. Apalagi, melihat animo masyarakat yang berkunjung cukup banyak,” ujarnya. (*)

Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!