Jayapura, Jubi – Pengusaha asli Papua asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Elvis Yosua Trukna membuka kafe yang menyuguhkan citarasa kopi khas Pegunungan Bintang. Okme Café yang diawaki oleh Orang Asli Papua juga menyajikan beragam hidangan khas Papua.
Okme Café yang berada di kawasan Jembatan Youtefa, Kota Jayapura, Provinsi Papua, itu mulai dibuka sejak 23 Desember 2023. “Kami menjual kopi dari Pegunungan Bintang. Kami juga menjual atau menawarkan menu bervariasi, seperti papeda, ikan kuah kuning, ikan bakar, ayam bakar, ayam kuah, cumi, dan makanan nuansa Papua lainnya,” ujarnya.
Menariknya, Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam itu tak hanya membuka kafe. Di lokasi yang sama, ia juga membuka arena biliar.
Pengusaha asal Suku Ketengban, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, itu tidak asal menamai kafenya. Trukna sengaja memilih nama “Okme”, perpaduan dari dua kata, “Ok” dan “Me”. “Ok” adalah kosakata dari bahasa Suku Ngalum di Pegunungan Bintang, yang berarti “air”. Sementara Me adalah kosakata bahasa Suku Ketengban yang juga berarti “air”.
“Saya memilih kata ‘Okme’ karena berkat atau rezeki itu mengalir seperti air. Maka saya resmikan Okme Café pada 23 Desember 2023, dan mempekerjakan 10 karyawan masing-masing tiga orang di dapur, tiga orang barista, tiga orang jurusaji, dan seorang keamanan,” katanya.
Pengusaha berusia 31 tahun itu ia telah mengalami jatuh-bangun dalam mengembangkan usahanya. Dengan modal nekat, ia pernah meminjam uang di bank sebagai modal awal untuk membuka usaha warung makan di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Namun, usaha itu akhirnya bangkrut.
Namun, ia tak patah arang. Kini ia membuka Okme Café di Kota Jayapura. “Walaupun banyak jatuh-bangun, saya berusaha bangkit lagi. Saya lulusan kuliah di luar Papua, yaitu Aceh. Sewaktu saya kuliah, [saya] bercita-cita membuka usaha sendiri dan bisa mempekerjakan Orang Asli Papua. [Pekerja saya ada] orang amber [atau pendatang, tapi saya memberi kesempatan kepada] dorang [yang] yatim-piatu, karena mereka lebih membutuhkan,” katanya.
Salah satu pengunjung Okme Café, Libertus Kaleyala menyebut kafe itu dibangun di lokasi yang sangat strategis, karena berada di pinggiran jalan raya, dekat Pantai Holtekamp. Ia senang bisa menemukan kafe yang menjual kopi Pegunungan Bintang, kabupaten asalnya.
“Kopi yang dijual adalah kopi dari Pegunungan Bintang. Menurutku rasanya enak, karena biji kopi yang masih segar atau green beans. Makanya memiliki cita rasa yang enak, trus aroma rasa manis yang alami“ ujarnya. (*)