Jayapura, Jubi – Pemerintah Kota Jayapura dinilai mampu dan berhasil dalam melakukan pengendalian laju inflasi, yang dibuktikan dengan persentase inflasi berada di bawah inflasi nasional.
“Kami rutin melakukan rapat koordinasi pengendalian inflasi agar tidak memberatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok,” ujar Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L.N Awi, di Jayapura, Rabu (5/4/2023).
Rakor inflasi tersebut melibatkan TPID Kota Jayapura dengan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan barang dan harga, baik di pasar tradisional maupun pasar modern.
“Tahun lalu inflasi Kota Jayapura berada di angka 5,2 persen, sementara inflasi nasional 5,7 persen. Target tahun ini dibawah 3,5 persen dari pemerintah pusat, sehingga ini menjadi tantangan untuk kami bisa memenuhi target itu,” ujarnya.
Startegi yang dilakukan Pemkot Jayapura melalui Disperindagkop dan UKM, yaitu melakukan pemantauan harga dan pengawasan barang, yang harus dilaporkan setiap hari ke Bappeda dan BPS.
“Sehingga terpantau setiap hari, sehingga memudahkan kami untuk update harga dan ketersediaan barang. Rata-rata stok barang cukup untuk dua bulan ke depan,” ujarnya.
Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura adalah salah satu leader penanggulangan inflasi, sehingga sudah menjadi kewajiban untuk terus memberikan pelayanan terbaik dalam pengendalian inflasi.
“Saya berharap 12 distributor kami agar ikut membantu dengan tidak melakukan penimbunan dan seenaknya memainkan harga karena menyusahkan konsumen. Kami sudah imbau untuk melakukan koordinasi,” jelasnya.
Robert Awi menambahkan, khusus untuk Ramadan 1444 Hijriyah atau tahun 2023 Masehi, Pemkot Jayapura akan melakukan sidak untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok yang berasal di masyarakat. (*)