Jayapura, Jubi – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemdikbudristek melalui Balai Pelestarian Kebudayaan atau BPK Wilayah XXII Papua mengadakan kegiatan Pergelaran Budaya Nusantara.
Kegiatan yang berlangsung di Papua Trade Center atau PTC Entrop, Kota Jayapura, Papua dalam event Numbay Creative Festival 2023 berupa pertunjukan dari 30 sanggar tari dan musik Nusantara.
“Kami menari dan menyanyi dari Papua untuk Nusantara. Budaya Papua menyatu dengan berbagai suku bangsa dalam tarian dan musik,” ujar Kepala BPK Wilayah XXII Papua, Desy Polla Usmany, kepada Jubi, Jumat (22/9/2023).
Dikatakan Desy, anak-anak Papua memiliki bakat tari dan musik, namun minim tempat untuk mengekspresikannya. Melalui kegiatan Pergelaran Budaya Nusantara inilah bakat mereka ditampilkan.
“Anak-anak Papua butuh panggung untuk tampil. Dengan potensi yang mereka miliki tentunya tidak kalah dengan penari dan penyanyi di luar Papua. Untuk itu mereka membutuhkan ruang publik,” ujarnya.
Balai Pelestarian Kebudayaan atau BPK Wilayah XXII Papua memfasilitasi seniman-seniman tari dan musik dalam event Numbay Creative Festival yang digagas oleh Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pariwisata selama tiga hari, 22-24 September 2023.
“Ini juga menjadi bagian dalam rangka mendukung Pekan Kebudayaan Nasional, yang sudah kami rangkai di Papua dengan beberapa kegiatan, seperti Festival Sagu di Skouw,” ujarnya.
Pergelaran Budaya Nusantara merupakan agenda tahunan program kerja Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII Papua, dengan memfasilitasi komunitas budaya untuk menampilkan tarian dan nyanyian tradisional yang penuh kreatifitas dan inovasi.
“Kegiatan ini juga merupakan upaya pelestarian nilai budaya sekaligus bentuk apresiasi terhadap kebudayaan daerah. Kegiatan ini bermanfaat bagi para seniman terutama generasi penerus untuk mencintai budayanya,” ujarnya.
Desy berharap orang tua ikut membantu anak-anak untuk berpartisipasi dalam melestarikan kebudayaan, baik itu seni, musik, dan bahasa sebagai jati diri dan identitas orang asli Papua.
“Sebenarnya bila kita melihat di Papua ada segala suku bangsa. Kita bisa melihat bagaimana kerukunan kita di Papua tetap terjaga, sehingga kita menari dan menyanyi untuk Indonesia,” jelasnya.
Agenda kegiatan selain Pergelaran Budaya Nusantara, ada juga pameran dan pembagian buku hasil kajian dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII Papua serta video dokumenter kebudayaan di Tanah Papua. (*)