Sorong, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, akhirnya memperpanjang masa pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2024. Masa pendaftaran yang semula dijadwalkan berakhir pada besok, diperpanjang hingga Selasa pekan depan.
Penjadwalan ulang penerimaan CPNS tersebut menyusul aksi protes para calon pelamar, Kamis (5/9/2024). Mereka menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya memperpanjang masa pendaftaran karena banyak calon pelamar mengalami kendala teknis dalam melengkapi persyaratan lamaran.
Daud Imba Yelimolo, seorang pengunjuk rasa mengaku banyak calon pelamar sulit melengkapi berkas persyaratan pendaftaran CPNS Pemprov Papua Barat Daya. Mereka terkendala dalam mengunduh materai elektronik akibat gangguan sistem internet.
“Pengunduhan materai elektronik sering bermasalah sehingga banyak dari kami belum bisa menyelesaikan pendaftaran [CPNS]. Kami meminta pemerintah memahami situasi [kendala] ini,” kata Yelimolo.
Perpanjangan masa pendaftaran CPNS ditetapkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui surat bernomor 5900/B-KS.04.01/SD/K/2024, tertanggal 5 September 2024. Kendala teknis pengunduhan dan pengunggahan materai elektronik menjadi pertimbangan utama mereka dalam merivisi jadwal penerimaan CPNS.
“Sehubungan kendala teknis, banyak pelamar belum dapat membeli, dan membubuhkan e-materai, serta meng-upload-nya pada dokumen persyaratan lamaran. Untuk memberi kesempatan lebih luas kepada masyarakat, bersama ini kami sampaikan penyesuaian jadwal Seleksi CPNS 2024,” kata Kepala Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat Satuan Polisi Pamong Praja Papua Barat Daya Frans Thesia, saat membacakan surat BKN tersebut di hadapan massa aksi.
Berdasarkan keterangan pers BKN yang disiarkan melalui situs resmi mereka, perpanjangan masa pendaftaran CPNS berlaku untuk seluruh Indonesia. BKN pun mengimbau para calon pelamar menyegerakan pendaftaran untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kendala teknis saat mendaftar.
Unjuk rasa calon peserta seleksi CPNS dipelopori Forum Pencari Kerja Orang Asli Papua (Pencaker OAP) Papua Barat Daya. Aksi tersebut berlangsung sekitar 6 jam, sejak pukul 09.00 Waktu Papua.
Massa membakar ban bekas dan balok kayu saat menunggu kepastian dari BKN. Setelah mendapat kepastian tersebut, mereka pun membubarkan diri .
“Kami berterima kasih kepada BKN. Mereka sudah menjawab [mengabulkan] aspirasi kami,” kata Ketua Forum Pencaker OAP Papua Barat Daya Jolvyn Kareth. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!