Manokwari, Jubi- Sidang Dewan Pengurus Masyarakat Adat (DPMA) Knasaimos sudah berlangsung tiga hari dan akan ditutup hari ini. Ditandai dengan terpilihnya Ketua Dewan Adat yang baru. Konferensi masyarakat adat ini dihadiri oleh masyarakat adat dari distrik Saifi dan sekitarnya, staf ahli presiden khusus untuk otonomi khusus, anggota DPRD Sorong Selatan, pemerintah daerah Sorong Selatan, serta sejumlah LSM lokal dan internasional seperti Bentara Papua dan Greenpeace Indonesia.
Tujuan dari diadakannya sidang adat ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Dewan Adat pada periode sebelumnya, menentukan ketua dan pengurus yang baru, serta penguatan kapasitas masyarakat hukum adat dan mendorong percepatan pengesahan Perda Masyarakat Hukum Adat (MHA) di Kabupaten Sorong Selatan.
“Komitmen dari para pemangku kepentingan seperti Bupati dan anggota DPRD Sorsel perlu dikunci dalam sidang adat ini,” ucap Nico Wamafma, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia.
Dengan komitmen dan dukungan kuat, percepatan pengesahan Perda MHA bisa terwujud, sehingga perlindungan dan pengakuan hak masyarakat adat di Sorong Selatan dapat dinaungi dan terikat oleh produk hukum negara yang sah dan terlegitimasi,” katanya. Kamis (13/10/2022) melalui rilis yang diterima Jubi
Konflik yang terjadi pada komunitas masyarakat adat, mencuat seiring dengan meluasnya industri sawit di wilayah Papua. Ekspansi perkebunan sawit mengancam keberadaan komunitas masyarakat adat, akibat perampasan lahan. Hutan tempat mereka bergantung untuk kehidupan telah beralih fungsi, menggerus tatanan sosial budaya serta cara hidup masyarakat adat yang telah hidup berdampingan bertahun-tahun dengan hutan dan seisinya.
“Dengan berlangsungnya sidang adat ini diharapkan segala permasalahan terkait dengan adat dan wilayah yang selama ini terjadi dapat terselesaikan, dan komitmen-komitmen dari pemerintah dapat terlaksana sehingga percepatan perda pengakuan masyarakat adat segera terwujud”, Ucap Syafril dari Bentara Papua.
“Terdapat beberapa rekomendasi dari sidang adat yang dihasilkan hari ini di antaranya pembangunan kantor sekretariat DPMA, penyesuaian keanggotaan dan wilayah DPMA serta restrukturisasi pengurus”, terang Ketua DPMA Fredik Sagisolo yang kembali terpilih untuk periode 5 tahun ke depan
“Kami berharap DPMA Knasaimos mampu membangun kerjasama dengan pemerintah dan pihak luar lainnya untuk memastikan keberadaan masyarakat adat di lingkungan kami bisa diakui serta dihormati keberadaannya termasuk kepemilikan atas wilayah adat”, tutupnya. (*)