Sentani, Jubi – Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun didampingi sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi Papua, ikut serta pada panen cabai perdana di kebun milik Pdt. Albert Suebu, Ketua Klasis GKI Sentani, di Kampung Awai, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (27/2/2024).
Selain panen cabai perdana, Pj Gubernur Papua yang didampingi oleh Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, telah menyerahkan bantuan beras kepada masyarakat di Kampung Awai sebanyak 1500 kilo.
Pada kesempatan tersebut, Ridwan Rumasukun mengapresiasi usaha serta upaya dan tindakan nyata yang dilakukan oleh pemilik kebun cabai yang dengan swadaya telah menghasilkan 1300 pohon cabai yang siap panen dengan luas lahan setengah hektar.
Dikatakan, kebun cabai swadaya ini akan menjadi contoh dan motifasi bagi masyarakat disekitar ini untuk dapat mengembangkan lahan tidur yang belum dimanfaatkan dengan baik. “Usaha masyarakat seperti ini yang harus diperhatikan serius oleh dinas teknis, bisa dibantu fasilitas pendukung lainnya,” ujar Rumasukun.
Menurutnya, lahan atau tanah di wilayah Kabupaten Jayapura ini sangat subur dan layak bagi usaha pertanian. Tidak hanya cabai saja, kedepannya harus ada varitas yang lain juga ditanami untuk mengatasi persoalan global yang saat ini sedang dihadapi.
“Tanah sangat subur sekali jadi kalau kita tidak memanfaatkan dengan baik maka kita rugi sendiri, mekanismenya nanti dinas teknis bisa membantu di lapangan,” katanya.
Ridwan juga berharap agar aksi yang baik ini dapat tertular dan dikerjakan oleh masyarakat di Kampung Awai secara khusus tetapi juga Kabupaten Jayapura umumnya. “Harga cabai di pasaran saat ini sudah mencapai 35 ribu rupiah per kilo, hal ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kita dengan mengelola kebun cabai secara baik,” ujarnya.
Pemilik kebun cabai, Pdt. Albert Suebu menjelaskan bahwa kebun cabai yang kelolanya ini berawal pada 30 September 2023 lalu dan saat ini memasuki masa panen. Di dalam lahan seluas kurang lebih setengah hektar ini telah berdiri kokoh 1300 pohon cabai dan pada panen perdana sebanyak 50 kilo. “Kebun ini sebagai contoh yang dalam pengembangannya ada kebun lain yang akan diolah seluas empat hektar, dikerjakan oleh enam kelompok tani di kampung awai,” ujarnya.
Suebu juga menyampaikan sejumlah kendala yang dihadapi dalam membangun usaha pertanian cabai.
Menurutnya, sebagai orang yang bukan ahli pertanian, mengerjakannya secara otodidak dan mencari informasi melalui media-media yang tersedia. Semuanya dikerjakan secara manual, swadaya dan tidak terasa ada banyak biaya juga yang dikeluarkan. Sebagian hasil panen, tentunya akan dibagi rata kepada masyarakat, hamba-hamba Tuhan sebagai rekan seprofesi dan warga jemaat di sekitar Kampung Awai.
“Kami merasa bangga, dengan kehadiran penjabat gubernur, pejabat bupati jayapura dan sejumlah pejabat lainnya. Baru pertama kali, seorang gubernur masuk ke kampung awai sejak kampung ini berdiri. Terimakasih juga atas bantuan beras yang diberikan kepada masyarakat disini,” ujar Suebu. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!