Jayapura, Jubi – Komisi Pemilihan Umum atau KPU Papua berupaya mengantisipasi kendala pendistribusian logistik Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 ke berbagai distrik yang berada di wilayah pesisir Provinsi Papua. Antisipasi itu dilakukan mengingat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang sering terjadi di perairan Provinsi Papua pada musim penghujan.
Hal itu dinyatakan Ketua KPU Papua, Steve Dumbon di Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (31/1/2024). Menurutnya, kendala terjadi dalam pengiriman logistik Pemilu 2024 ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pulau Mapia, Kabupaten Supiori.
“Ada satu TPS yang berada di pulau terluar, yakni Pulau Mapia, dengan jumlah pemilih tetap 200 pemilih. Kami baru dapat laporan [cuaca di] laut tidak bersahabat. Tinggi gelombang [mencapai] 2 – 3 meter, sehingga kami lagi memikirkan alternatif distribusi logistik ke sana,” kata Dumbon.
Dumbon juga menyebut ada hambatan dalam pengiriman logistik pemilu ke Distrik Kirihi, yang terletak di perbatasan wilayah Kabupaten Waropen dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
“Itu juga yang menjadi titik perhatian kami untuk distribusi logistiknya ke sana. Begitu juga pulau-pulau di sekitar [Kabupaten] Kepulauan Yapen. Itu juga laporannya memang ombak sedang tidak bersahabat,” ujarnya.
Dumbon mengatakan pengiriman logistik pemilu ke sejumlah pulau di sekitar Padaido, Kabupaten Biak Numfor, juga tengah dipantau. “Jadi memang untuk benerapa wilayah pesisir itu gelombang laut itu yang menjadi hambatan, juga hujan. Itu juga yang kami khawatirkan,” katanya.
Dumbon berharap proses pendistribusian ataupun penjagaan logistik Pemilu 2024 mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Saya harap pengawalan distribusi logistik bisa berjalan dengan baik. Apabila memungkinkan, distribusi dilakukan lebih cepat, mengingat cuaca di Papua yang tidak menentu. Intinya, seluruh logistik Pemilu itu bisa sampai di tempat dengan tepat waktu dan dalam kondisi aman,” katanya. (*)
Discussion about this post