Jayapura, Jubi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Jayapura, Papua, meminta warga yang bermukim di daerah rawan bencana agar senantiasa waspada terhadap dampak cuaca ekstrem.
Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid mengakui ada beberapa daerah rawan bencana alam baik itu bencana banjir, tanah longsor maupun air pasang.
Untuk rawan banjir berlokasi di kawasan Organda di Padang Bulan, SMAN 4 Entrop dan Pasar Youtefa Abepura, longsor di Polimak dan Angkasa serta air pasang sekitar Dok VII, Dok VIII, Dok IX dan pesisir pantai Hamadi.
BPBD Kota Jayapura bersama semua pihak terus memantau situasi di berbagai kawasan dan bila ada yang menonjol langsung diinformasikan agar dapat segera ditangani.
Berbagai informasi terkait perubahan cuaca ekstrem yang dilaporkan BMKG senantiasa diinformasikan ke masyarakat agar mereka waspada, kata Asep.
Diakui, selain meminta warga waspada terhadap bencana alam di musim hujan, pihaknya juga melakukan mitigasi terutama di daerah yang dianggap rawan.
Bulan November lalu pihaknya bekerja sama dengan Lantamal X Jayapura dan berbagai pihak melaksanakan simulasi penanganan bencana.
“BPBD Kota Jayapura melalui berbagai media sosial senantiasa waspada terkait cuaca ekstrem,” kata Asep Khalid di Kota Jayapura, Sabtu (31/12/2022).
Ditambahkan, Pemkot Kota Jayapura juga sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Selain itu BPBD Kota Jayapura juga menyiagakan 30 orang yang tergabung dalam tim reaksi cepat (TRC) yang juga didukung relawan dari berbagai pihak selain TNI-Polri seperti RAPI dan Orari.
“Dengan kewaspadaan yang tinggi diharapkan dapat mencegah adanya korban jiwa saat bencana alam itu terjadi,” harap Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid.
Warga Harus Sigap dan Siaga
Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Jayapura mengatakan, masyarakat harus tetap waspada sebab curah hujan yang cukup tinggi karena wilayah Sentani mempunyai histori, yaitu banjir bandang maupun tanah longsor.
“Sehingga masyarakat harus berhati-hati apalagi Papua masuk dalam wilayah siaga yaitu hujan sedang hingga lebat,” katanya di Sentani, Sabtu.
Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim hujan akan terjadi pada periode Januari hingga Maret 2023.
Sementara itu, Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura Lenny mengatakan wilayah Papua bagian utara sudah memasuki musim awal hujan di akhir 2022 dan pada awal 2023.
“Oleh sebab itu masyarakat harus siaga dan mewaspadai cuaca curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” katanya.
Dia menjelaskan penyebab tingginya curah hujan disebabkan oleh awan kumulonimbus yang menimbulkan tekanan angin dan petir hingga mengakibatkan cuaca ekstrem.
“Hal tersebut sudah terlihat sejak Oktober hingga 2022 dan berdasarkan data dari BMKG nantinya puncak musim hujan pada Januari hingga Maret 2023,” ujarnya. (*)