Jayapura, Jubi – Pendidikan dan pelatihan atau diklat jurnalistik Sekolah Jujur Bicara yang dilaksanakan oleh media Jubi telah berlangsung selama dua hari. Diklat ini diharapkan dapat melahirkan jurnalis-jurnalis Papua yang berkualitas dan profesional.
Satu di antara pemateri diklat jurnalistik jujur bicara ini adalah seorang jurnalis senior, Syofiardi Bachyul yang pernah bertugas di surat kabar berbahasa Inggris, The Jakarta Post dan saat ini sebagai redaktur di media Jubi.
Kata pria yang akrab disapa Uda Syof ini, diklat yang dilaksanakan oleh media Jubi merupakan pelatihan yang sangat baik yang dilakukan sesuai standar pelatihan jurnalistik profesional. Mulai dari proses rekrutmen, diklat hingga nantinya magang di lapangan.
“Saya sangat optimistis karena pelatihan Jubi itu termasuk pelatihan yang bagus, dipersiapkan dengan sangat matang, dimulai dari rekrutmen yang benar secara keilmuan. Ya, dites kesehatannya oleh tim kesehatan, psikologi, dan tes kemampuan berbahasa Indonesia karena berhubungan dengan pekerjaan wartawan yang dites langsung oleh Balai Bahasa melalui standar berbahasa. Itukan prosedur yang standar dan tidak banyak media di Indonesia yang melakukan rekrutmen seperti itu,” kata Uda Syof, Selasa (8/8/2023).
Ia mengatakan, sebanyak 15 calon jurnalis yang mengikuti diklat tersebut dipersiapkan secara maraton dalam waktu yang panjang secara terus menerus hingga Januari 2024.
“Jadi dari rangkaian kurikulum yang kita bikin ini, kalau mereka sudah menyelesaikannya itu mestinya mereka sudah sangat siap terjun ke lapangan, karena pada saat mereka magang nanti akan terjun juga ke lapangan. Saya memulai dengan pengantar jurnalistik, apa tugas wartawan dan yang paling penting apa alasan mereka tertarik menjadi jurnalis,” ujarnya.
“Itu yang selalu saya tekankan bahwa seseorang itu menjadi jurnalis dia tidak mewakili kepentingan dirinya sendiri tapi ada sesuatu yang besar menjadi tanggung jawab mereka. Seperti mewakili suara masyarakat,” sambungnya.
Dalam masa diklat ini, 15 calon jurnalis tidak hanya diberi pemahaman tentang seluk beluk menulis, tematik, nilai berita, dan sejumlah aspek mengenai dunia kewartawanan, tapi juga tentang etika sesuai undang-undang pers.
“Saya senang karena Jubi menggelar pelatihan ini dalam waktu yang cukup lama, sehingga kita bisa memberikan materi pelatihan dengan santai dan tidak terburu-buru agar para jurnalis muda ini bisa lebih paham apa yang kita sampaikan ke mereka. Kita berharap Jubi bisa melahirkan jurnalis yang benar-benar berkualitas bagus dan profesional,” ujarnya.
Diklat jurnalistik sekolah jujur bicara dimulai pada Senin kemarin (7/8/2023) dan akan berakhir pada Januari 2024. Sebanyak 15 calon jurnalis dari berbagai daerah terpilih dari penjaringan atau rekrutmen yang dilakukan selama berbulan-bulan dengan proses yang ketat. (*)