Jayapura, Jubi – Hingga Senin (13/3/2023), Kepolisian Resor Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan masih menahan satu orang yang diduga terlibat penembakan pesawat Trigana Air bertipe B 373-500 dengan call sign PK-YSC saat mendarat dan lepas landas di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo pada Sabtu (11/3/2023). Hal itu dinyatakan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo di Kota Jayapura pada Senin.
Benny menyatakan polisi menangkap tujuh orang yang diduga terkait dengan penembakan itu. Akan tetapi, sejumlah enam orang warga lainnya dinyatakan tidak terlibat penembakan itu, dan telah dibebaskan. Sedangkan seorang warga berinisial EG (23) masih ditahan.
Benny menyatakan EG diduga terlibat dengan kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). “Seorang masih ditahan, sebab diketahui keterlibatannya dalam kelompok TPNPB Kodap XVI pimpinan Kopi Tua Heluka, Batalion Yamue,” kata Benny.
Menurut Benny, EG masih dipemeriksa lebih lanjut oleh penyidik, untuk mengungkap siapa saja yang menjadi dalang dan pelaku penembakan pesawat Trigana Air dengan call sign PK-YSC. Ia menyatakan aparat gabungan TNI/Polri masih terus mengamankan Bandara Nop Goliat Dekai. Benny juga menyatakan situasi di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, telah kondusif.
Pada Sabtu, pesawat Trigana Air dengan call sign PK-YSC ditembak empat kali saat akan mendarat, dan ditembak lima kali saat tengah lepas landas dari Bandara Nop Goliat Dekai. Polisi lantas mengumumkan penangkapan tujuh orang terduga, dengan barang bukti berupa, tiga unit sepeda motor, satu buah busur, satu buah panah, satu buah pisau, satu buah sabit, dan satu buah sangkur. (*)