Jayapura, Jubi – Perusahaan Listrik Negara (PLN) memutus jaringan listrik di asrama mahasiswa Kabupaten Supiori di Jayapura, karena tagihan menunggak sampai puluhan juta rupiah. PLN memutus jaringan listrik baik di asrama putra maupun putri.
Ketua Asrama Mahasiswa Kabupaten Supiori Roy Kurni menjelaskan bahwa kondisi kedua asrama hingga sekarang jaringan listriknya masih putus.
“Kami awal masuk asrama ini pada Februari 2022, setelah asrama digunakan oleh tim PON XX lalu,” ujarnya, melalui sambungan telepon di Abepura, Kota Jayapura, Senin (14/8/2023).
Dikatakan, setelah tim PON XX selesai menggunakan asrama, listriknya tidak menyala dan atas inisiatif penghuni asrama jaringan listrik prabayar itu disambung langsung tanpa meteran, sejak Februari hingga Oktober 2022 lalu. Penggunaan listrik sambung langsung ini juga akhirnya diketahui pihak PLN, dan diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Supiori.
“Pelunasan tunggakan listrik hanya sampai November 2022, setelah itu sambung langsung lagi hingga Februari 2023, dan ketahuan lagi oleh pihak PLN dan jaringan listrik ke asrama putra diblokir hingga saat ini,” katanya.
Rincian tunggakan selama satu tahun sebesar 30 juta rupiah disertai denda. Sementara hal yang sama juga terjadi pada asrama putri, dengan jumlah tunggakan sebesar 21 juta rupiah.
“Asrama putri tidak melakukan sambung langsung, hanya saja tunggakan yang dikenakan ini sejak tahun lalu ketika asrama putri direhab untuk kepentingan PON XX, namun tagihan listriknya belum dibayarkan hingga saat ini, dan PLN memutuskan jaringan listrik ke asrama putri juga,” ujarnya.
Berbagai upaya sudah dilakukan dengan menghubungi Pemkab Supiori namun tidak ada respons sama sekali. Proposal pun sudah dilayangkan ke pemerintah daerah tetapi belum di awab.
“Dalam usaha tersebut, kami dibantu oleh salah satu anggota DPR Papua, Bapak Yunus Wonda yang membayar sebagian tunggakan listrik kami sebesar 15 juta rupiah. Kami juga sudah datang ke pihak Ombudsman, dan yang terakhir kami mengadu kepada pemuda adat Byak yang dibawa Kankain Karkara Byak (KKB),” katanya.
Dalam pernyataan sikap, pihaknya dengan tegas menyampaikan kepada pemerintah daerah, untuk segera menyelesaikan seluruh persoalan yang terjadi di asrama putra dan putri Kabupaten Supiori di Jayapura.
Asisten Manajer Komunikasi dan Stakeholder PT PLN unit induk wilayah Papua dan Papua Barat, Fernando Fairyo, mengatakan pihaknya telah mendatangi Pemkab Supiori untuk menyelesaikan tunggakan tersebut.
“Dari total tunggakan, setengahnya sudah terbayarkan. Jaringan listrik akan terpasang apabila seluruh tunggukan diselesaikan,” katanya. (*)