Sentani, Jubi – Menjelang Hari Raya Natal, para penjual buah di persimpangan jalan raya Sentani – Genyem, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, sepi pembeli. Hal itu dikatakan Diana Yoboisembut, salah satu penjual buah-buahan di sana, Selasa (12/12/2023).
Yoboisembut mengatakan para penjual buah di persimpangan jalan raya Sentani – Genyem itu tidak pernah sepi pembeli sejak dibuka pada 2021. Akan tetapi, menjelang perayaan Natal 2023, para penjual buah itu justru sepi pembeli.
“Natal ini entah kenapa eh, sangat sulit dapat uang. Pembeli sudah tidak lagi ramai macam dulu. Natal tahun kemarin boleh, sangat ramai, sampai buah-buahan ini habis terjual,” katanya.
Ia mengatakan harga jual buah-buahan di sana tidak mengalami perubahan meski Hari Raya Natal semakin dekat. Harga buah-buahan itu bahkan relatif sama dengan harga pada tahun sebelumnya. Buah durian misalnya, dijual dengan harga Rp 50 ribu – 90 ribu per kilogram, sementara buah rambutan Kertosari dijual dengan harga Rp30 ribu per kilogram, dan buah mangga dijual dengan harga Rp35 ribu – 50 ribu per kilogram.
Menurutnya, pergerakan harga hanya terjadi pada sejumlah jenis buah yang didatangkan dari luar Papua. “Ada beberapa buah yang didatangkan dari luar Papua, seperti mangga dari Jawa dan Sulawesi yang kami beli di grosir. Ada juga jeruk wagon dari China, itu manis sekali, jadi kami jual seharga Rp70 ribu – 85 ribu per kilogram,” ujarnya.
Perbowo (43), pedagang buah yang bermukim di Asrama Polisi Sentani, mengatakan para penjual buah di sana memang cenderung sepi pembeli. Padahal, menjelang perayaan Natal tahun lalu mereka ramai dikunjungi pembeli.
Menurutnya, para penjual di sana biasanya diminati warga, karena juga menyediakan beragam buah dari luar Papua. “Buah lokal itu ada mangga, semangka, melon, cempedak, dan lain-lain. Kalau buah impor, ada anggur, pir, apel, jeruk mandarin, semua itu [didatangkan] dari Surabaya. Dari sisi harga, tidak terlalu signifikan kok, tapi Natal tahun ini pasar itu sepi pembeli,” katanya. (*)