Wamena, Jubi – Dinas Sosial atau Dinsos Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan memastikan penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) Kemiskinan Ekstrem 2023 yang baru dibayarkan hanya tersisa untuk 5 distrik. Sedangkan penyaluran kepada 10 distrik lainnya telah selesai dilakukan petugas Bank Mandiri di Kantor Otonom Pemda Kabupaten Jayawijaya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya Nickolas Itlay kepada Jubi di Kantor Otonom atau Wenne Hule Hubby pada Selasa (30/4/2024) mengatakan kegiatan pelayanan penyaluran BLT Kemiskinan Ekstrem 2023 dilakukan di 15 distrik.
“Terjadi keterlambatan pembayaran karena kendala dari teman-taman bank, sebab penerima manfaat dari bantuan ini 7.000 orang,” katanya.
Sebenarnya, jelas Itlay, penyaluran pembayaran sudah bisa dilakukan September dan November 2023, namun bertepatan dengan pembayaran aparatur negara, serta terkait dengan pembayaran KPPS, PPS, PPD, dan KPU dari 8 kabupaten.
“Sehingga jadwal yang kita rencanakan untuk penyaluran lewat rekening [molor], karena teman–teman dari perbankan terkendala di situ,” ujarnya.
Karena kendala itu pihak perbankan mengusulkan agar pembayaran dilakukan di Kantor Dinas Sosial Pemkab Jayawijaya. Sebab jika pembayarannya dilakukan di kantor bank, pasti warga akan membludak, karena jumlahnya mencapai 7.000 orang. Kalau membludak otomatis pelayanan di kantor bank juga akan terganggu.
“Pelayanan kita lakukan selama ini untuk 15 distrik, sementara yang sudah terlayani itu 10 distrik. Saat ini tersisa 5 distrik yang masih dilakukan pelayanan sehingga untuk hari ini yang dilayani adalah masyarakat dari Distrik Usilimo,” kata Itlay.
Ia menjelaskan dana yang disediakan pemerintah dalam penyaluran BLT Kemiskinan Ekstrem 2023 sebesar Rp7 miliar untuk 15 distrik yang menjadi sasaran pengentasan kemiskinan ekstrem. Setiap keluarga mendapat bantuan Rp1 juta. Sedangkan untuk 2024 jumlah penerima menurun menjadi 4.000 lebih.
“Sasaran 4 ribu lebih warga itu berada di 14 distrik, dan tahun ini juga akan kami selesaikan dengan dana yang telah disediakan oleh Pemkab Jayawijaya sebesar Rp6 miliar dan yang diterima tiap kepala keluarga juga masih sama Rp1 juta,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Pemkab Jayawijaya menjelaskan untuk penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) Kemiskinan Ekstrem 2024 ada perubahan regulasi yang dilakukan Dinas Sosial, di mana masyarakat dari 14 distrik yang menerima bantuan ini diharapkan memiliki E-KTP (KTP Elektronik), supaya ketika pihak bank memasukkan data ke dalam aplikasi bisa tertangani.
“Untuk 2023 kemarin memang banyak yang manual sehingga dari bank juga kesulitan, karena di situ ada perbedaan NIK, nama, sehingga membutuhkan proses yang agak lama. Namun kami harapkan untuk 14 distrik ini harus memiliki E-KTP,” ujarnya.
Dinas Sosial telah melakukan pertemuan dengan kepala 14 distrik guna mengarahkan agar semua masyarakatnya yang menerima bantuan tersebut memiliki KTP Elektronik. Sebab dari pihak Bank Papua, Bank Mandiri, dan Bank BRI jika penerima dilengkapi KTP Elektronik tidak akan menjadi masalah sebesar apapun jumlah dana yang akan disalurkan.
“Kami berharap ke depan bisa berbasis rekening sehingga kita hanya membagikan rekening dan masyarakat sendiri yang mengambil ke bank atau ATM,” ujarnya.
Cara seperti itu akan mempermudah penyaluran dan mengurangi antrean pada pelayanan bank. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!