Jayapura, Jubi – Koordinator Wilayah Gereja Kemah Injil Indonesia atau GKII, Hans Wakerkwa menyatakan pada akhir Maret hingga awal April terjadi sejumlah pembakaran rumah warga dan penangkapan warga sipil dalam rangkaian pengejaran kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB oleh pasukan TNI/Polri di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. GKII masih mendata jumlah kerugian materiil pembakaran rumah warga yang terjadi di Distrik Oneri, Puncak.
“Kami sudah memastikan warga di Distrik Oneri, bahwa benar ada pengejaran terhadap TPNPB untuk membebaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, dan aparat keamanan membakar rumah atau honai warga serta menangkap warga. Namun kami masih mendata jumlah rumah warga yang mengalami kerugian material,” kata Wakerkwa kepada Jubi melalui layanan pesan WhatsApp, Senin (3/4/2023).
Wakerkwa mengatakan pihaknya tidak mengetahui alasan penangkapan warga sipil di Distrik Oneri. Ia menyatakan GKII juga masih memastikan jumlah warga sipil yang ditangkap di sana. “Kami harap agar warga sipil yang ditangkap agar bisa dipulangkan ke rumahnya, agar mereka bisa berkumpul dengan keluarganya,” katanya.
Sekretaris GKII, Yotinus Kulua membenarkan bahwa mayoritas warga yang menjadi korban dalam sejumlah peristiwa pada akhir Maret dan awal April itu warga jemaat GKII. “[Mereka] kami punya warga jemaat, sehingga kami terus memantau situasi perkembangan warga jemaat, agar mereka tetap mendapatkan perlindungan dari gereja dan pemerintah, agar mereka bisa beraktivitas kembali,” katanya.
Kulua mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan para ketua wilayah GKII terkait perkembangan situasi di Puncak. “Kami harapkan agar aparat keamanan tidak salah melakukan tindakan berlebihan kepada warga sipil. Kami harapkan agar TPNPB juga tidak melakukan tindakan yang berlebihan terhadap warga sipil yang ada di daerah konflik, agar warga kami tetap terlindungi kontak tembak kedua belah pihak,” katanya.
Kulua meminta pihak aparat keamanan TNI dan TPNPB tidak saling mengejar atau menyerang dalam pekan perayaan Paskah. Ia menyatakan dalam bulan perayaan Paskah seharusnya semua pihak bisa menenangkan hati dan mengikuti perayaan Hari Raya Paskah. “Saya harap kita bisa memahami itu, karena warga jemaat juga [ingin] mengikuti perayaan Paskah dengan aman dan damai,” katanya. (*)
Untuk melihat lebih banyak content JUBI TV, click here!