Jayapura, Jubi – Pelaksana Harian Gubernur Papua Ridwan Rumasukun meminta sembilan kepala daerah kabupaten/kota di Papua, khususnya yang masih berstatus penjabat bupati/penjabat wali kota, lebih serius menurunkan angka stunting. Hal itu disampaikan Ridwan di Kota Jayapura pada Rabu (2/8/2023).
Menurut Ridwan, angka prevalensi stunting di Papua yang mencapai sebesar 34,6 persen masih menempati urutan ketiga teratas. Hal itu didasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada2022.
“Harus diingat, penanganan stunting bisa menjadi salah satu penentu masa kerja dan kinerja seorang penjabat kepala daerah,” kata Ridwan saat membuka Rembuk Stunting Provinsi Papua dan Penilaian Kinerja Penurunan Stunting 2023 di 9 kabupaten/kota se-Provinsi Papua yang berlangsung pada 2 – 4 Agustus 2023.
Ridwan mengatakan kinerja seorang penjabat kepala daerah juga dinilai dari keberhasilan mengurangi angka kemiskinan dan inflasi. “Kepala daerah harus lebih serius memerangi stunting dan mengurangi inflasi serta kemiskinan. Kinerja kalian dinilai Menteri Dalam Negeri,” ujarnya.
Ridwan juga menekankan soal pentingnya komunikasi pemerintah kabupaten dan kota untuk merealisasikan komitmen bersama menurunkan angka stunting. “Harus ada kolaborasi, semua stakeholder harus bersama-sama menurunkan angka stunting di Papua. Tidak bisa pemerintah daerah bekerja sendiri,” katanya.
Menurut Ridwan, setelah rembuk stunting selesai, Pemerintah Provinsi Papua akan melakukan penilaian kinerja konvergensi stunting kabupaten dan kota. Hal ini sebagai wujud evaluasi pelaksanaan aksi konvergensi stunting. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi atas pelaksanaan rembuk stunting ini,” katanya. (*)