JUBI — Sekretaris MRP Drs. Alfons Rumbekwan mengatakan bahwa anggota MRP yang dilantik tersebut memang sudah mendapatkan pembekalan di Jakarta, inti dari semua pembekalan tersebut dimana anggota MRP harus lebih memahami tugas dan fungsinya sebagai pengawal undang-undang Otsus, dan tidak boleh terlibat lebih jauh ke dapat ranah politik, seperti yang dilakukan oleh anggota sebelumnya.
Hal ini disampaikan Alfons Rumbekwan, setelah secara resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri 11 april lalu, 73 anggota MRP (Majelis Rakyat papua) jilid II pun telah mendapatkan pembekalan di Kementrian Dalam negeri Dirjen Otonomi daerah, sejak 27-29 April kemarin, bahkan mereka pun sudah menginjak kaki kembali di Jayapura sejak Senin (2/5), kemarin.
“Pembakalan ini dilakukan dalam rangka penguatan kapasitas building dari anggota MRP yang baru, agar anggota MRP bisa memahami fungsi dan tugasnya, sebab mereka ini datang dari latar belakang yang berbeda.” paparnya.
Alfons menegaskan, bahwa angota MRP tidak boleh terlibat banyak dalam politik, namun ke depan harus mampu menjalangkan fungsi dan tugasnya dalam mengawal pelaksanaan otonomi khusus di Tanah Papua.
Informasi yang diterima terkait selama pembekalan, 37 anggota MRP mendapat materi diantaranya soal kebijakan pemerintah tentang undang-undang Otonomi khusus di Papua yakni undang-undan otsus no.21/2001, serta aplikasi dan tugas serta kewenangan MRP dalam pelaksanaan Otonomi khusus di Papua, serta tugas dan fungsi MRP dalam menjaga stabilitas keamanan, persatuan dan kesatuan di tanah Papua,
“Serta hubunan kerja antara MRP dengan Gubernur, Bupati dan DPRP dan DPRD, serta tugas MRP dalam memperjuangkan hak-hak dasar orang asli Papua, serta posisi MRP sebagai lembaga kultur dalam otonomi khusus di Papua,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua sementara MRP Yoram Wambrauw, menambahkan bahwa setelah pembekalan di Jakarta, agenda berikut MRP adalah akan melakukan pembahasan tata tertib MRP, nanti setelah itu baru masuk pada pemilihan Ketua dan wakil Ketua MRP difinitiv yang nanti memimpin MRP lima tahun ke depan.
“Rencananya pekan depan, kita sudah memilih pimpinan MRP yang definitif, karena ada banyak agtenda dan tugas yang harus dikerjakan seperti memberikan pertimbangan terkait calon gubernur dan wakil gubernur dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua periode 2011-2016,” katanya. (Eveerth Joumilena)