Jayapura, Jubi – Dalam rangka kegiatan pembinaan bahasa, Balai Bahasa Papua menggelar pemilihan Duta Bahasa sebagai penggerak literasi.
“Meningkatkan sikap positif generasi muda kita terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa negara termasuk bahasa daerah dan juga usaha mereka untuk menguasai bahasa asing,” ujar Kepala Balai Bahasa Papua, Sukardi Gau, Jumat (21/7/2023).
Pemilihan Duta Bahasa dilaksanakan selama dua hari, 21-22 Juli 2023, di Grand Abe Hotel Jayapura, Kota Jayapura, diikuti sebanyak 31 peserta putra-putri asli Papua dari perguruan tinggi. Tujuan kegiatan ini agar bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat tetap lestari di Tanah Papua.
“Memilih dua orang yang terbaik [putra-putri] untuk mewakili Papua di tingkat nasional. Duta bahasa merupakan generasi muda mitra pembinaan kebahasaan dan kesastraan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan dan pembinaan bahasa,” jelasnya.
Pemilihan duta bahasa, lanjut Sukardi Gau, adalah ajang pemilihan figur generasi muda yang bertugas untuk mengkampanyekan dan mensosialisasikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Tiga program bahasa yaitu literasi, revitalisasi bahasa daerah, dan internasionalisasi bahasa atau menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa dunia. Kami mengharapkan peran generasi muda untuk menjaga literasi dan revitalisasi bahasa daerah,” katanya.
Ketua panitia kegiatan, Normawati, mengatakan pemilihan duta bahasa merupakan ajang yang biasa dilaksanakan Balai Bahasa Papua setiap tahun sebagai penggerak literasi.
“Duta bahasa adalah upaya melibatkan pemuda Indonesia dalam menjaga tonggak-tonggak kebangsaan, memiliki kemahiran berbahasa dan memiliki sikap atau perilaku yang bisa dijadikan teladan untuk mengembangkan bahasa Indonesia,” ujarnya.
Tugas duta bahasa, lanjut Normawati, yaitu mengenalkan dan mengembangkan wawasan literasi pada seluruh civitas dan menjaring potensi literasi sehingga mampu menginspirasi.
“Hari pertama adalah wawancara, hari kedua untuk bakat dan minat kebahasaannya. Jadi, penilaian mulai dari penampilan fisik dan talenta untuk pemilihan duta bahasa ini, karena nantinya para pemenang atau juara 1 untuk di Provinsi Papua nanti akan dilombakan lagi di tingkat nasional nantinya di bulan Oktober,” jelasnya.
Salah satu juri pemilihan duta bahasa, Dr. Wigati Yektiningtyas Modouw, mengatakan ada tiga bahasa yang idealnya dikuasai, yaitu harus fasih bahasa Indonesia, bisa berbahasa daerah yang ada di Papua (minimal 1 bahasa daerah), dan bisa berbicara dalam bahasa asing.
“Jadi ketiga bahasa ini harus dikuasai oleh mereka, kemudian mereka juga punya kecerdasan yang menyeluruh baik intelektual, emosional, dan sosial. itu yang diharapkan pada pemenang nanti,” jelasnya. (*)